Palung Mariana

Aku gelap

Aku pekat

Aku dalam. Titik terdalam di bawah bumi

Aku tidak terselami


ada bangkai yang mengendap di dasarku, tentang senja, hujan dan cerita yang tlah usai. 

Puisi cinta yang tlah habis kubaca. Menjelma menjadi seseorang yang tlah hidup.

di bawah jurang. Jurang lebar yang menganga

ia hidup. Sudah enam tahun ia hidup disana, karena ia adalah aku. dan aku di dalam ia

Banyak orang yang mencoba menyelami aku. Banyak yang tenggelam tanpa sempat mencari pertolongan. Banyak juga yang langsung keluar begitu tau betapa hitam dan mengerikannya aku.

Aku tidak tau kenapa aku sekarang berbentuk palung. Padahal dulu aku adalah bebukitan yang indah. Orang-orang menyukainya. Mereka disitu berlalu lalang, singgah dan bercengkrama. Di atas karpet bunga-bunga warna warni dihidangkan kopi hangat. 

Pada akhir suatu tahun, dimensiku membeku. Aku jatuh ke jurang, atas murka dan amarah para dewa. Jurang itu lalu menyatu denganku, membentuk perairan dalam dan dingin. Jurang misterius di bawah lautan, itulah aku. Palung mariana. Konon suhuku bisa mencapai satu derajat celcius. Tidak ada cahaya, dingin, minim oksigen, itu aku. Maka tak pernah ada yang berhasil menyelamiku. Karena aku mengerikan dan penuh misteri. 

Tapi orang-orang sering salah kaprah. Sebenarnya, aku adalah kehangatan. Aku bisa menghadirkan hangat bagi siapa pun yang membuatku nyaman. 

Tapi walau bagaimanapun, entah kenapa sekarang kepribadianku memang berubah. Aku tak terlalu senang bergaul. Aku berinteraksi hanya secukupnya. Aku lebih senang menyendiri di tempat-tempat sepi. Bersembunyi dibalik kesendirianku. Di ruanganku. Menulis sajak-sajak. 

Disini aku abadi, menunggu yang berhasil menyelam. Menyelam ke lubang hitam, bukan untuk karam, apalagi membuatku lebam. Namun untuk hidup bersamaku, tanpa perlu bertanya dari mana masa lalu ku.

Aku disini bersemayam, menunggu orang yang akan kucari saat terbangun karena mimpi buruk di tengah malam. Yang akan mencintai tanpa tapi. Yang tak kan meninggalkan hanya tuk menjadi sebatas ingatan. 

Aku hanya perlu menunggunya, meyakini segalanya akan pulih lagi. 

Ilustrasi Gambar Permukaan Palung Mariana [Google]




Share:

0 comments

Halo silahkan tinggalkan komentarnya ya kak❤ Pastikan kakak menggunakan akun Gmail jika ingin meninggalkan komentar ya kak ❤