Dewi Arianna Manullang
  • Home
  • BLOG
    • #Dear Journal
    • Kesehatan
    • Poem
    • Foodie
  • Sinema&Drama
  • Partnership
  • REVIEW
  • Contact Me
    • Twitter
Perempuan itu terduduk mangu di pojok ruang kerja berukuran tujuh meter kali tujuh meter. Tidak disangka semesta masih memberi kesempatan kembali bertugas, melayani, dan mengobati. Dia bukan menyembuhkan. Tuhan yang menyembuhkan. Tapi dia alat, tuk jadi perpanjangan tangannya Tuhan. 


Pagi itu, surprisingly, semesta mengizinkannya kembali bertugas di klinik. Cuaca pagi sangat cerah, seperti nyanyian semesta yang selalu sempurna. Berjalan menyusuri trotoar cipinang setelah mengeprint beberapa laman dokumen perjanjian kerjasama dengan brand sponsor, kemudian kembali duduk di kursi kerja yang di belakang kursinya tergantung melingkar sebuah jas putih. Sambil tersenyum penuh arti ia mengambil secangkir kopi hangat yang disediakan. Menyesap..seraya mengetik tulisan ini disela-sela pasien yang hilir mudik. Membiarkan dirinya separuh tenggelam dalam artikel ini, di sebuah lautan halaman blog yang berjudul separuh februari. 

Foto pemandangan dibalik jendela kamar saya di Wisma Atlet (Dokumentasi Pribadi)

Separuh februari, dihabiskannya di tempat asing. Bangunan asing, dengan kehadiran orang-orang asing. Pada awalnya ia tak terima. Seperti anak manusia pada umumnya, bertanya kenapa dan mengapa. Kemudian perihal esok dan bagaimana jika. 

Dulu, ia tak terlalu takut dengan yang namanya Covid-19. Berhasil tak pernah kena dalam kurun tiga tahunan pandemi, membuatnya tinggi hati. Dia lalai, hingga terbuai. Seperti cerpelai mengejar belalai, yang melambai-lambai bagai mempelai.

Aku lalai hingga terbuai
Melupakan apa-apa yang seharusnya tak dilupakan. Mencintai dengan terlalu dalam. Aku tunduk pada kekuasaan uang.

Aku lalai hingga terbuai
Belum beristirahat barang sejenak sudah langsung singgah ke tempat baru. Mengepakkan sayap berusaha kembali terbang tinggi. Malah menjatuhkanku ke tempat yang tak pernah aku duga.

Area living room di unit kamar Wisma Atlet. (Dokumentasi Pribadi)

Aku lalai hingga terbuai. Merasa nyeri hingga ke sumsum. Februari yang katanya bulan cinta malah menjadi yang porakporanda. Separuh Februari lebur dan lenyap.. pada apa-apa yang sudah dibangun ulang. Tidur tak lagi nyenyak. Makan tak lagi enak. Hanya batuk. Batuk. Batuk. 

Empat belas hari, yang tidak bisa dibilang terlalu sebentar juga tidak bisa dikatakan terlalu lama. Perempuan itu mendekam disana, melakukan yang slama ini tak sempat dilakukan. Merefleksikan diri, berpikir, dan merenung. 

Angin semilir hujan menyusup masuk lewat jendela yang sedikit terbuka. Saya beranjak bangkit dari tempat tidur kamar saya. Berdiri, dan berkaca di depan cermin yang melekat di lemari pakaian yang lebih tinggi dari tubuh saya sendiri. Melihat sepasang bola mata cokelat tua dibalik kacamata dengan mata menerawang. Menyadari, bahwa kita hanya punya satu kali hidup untuk ditinggali hingga mati. 

Bahwa kita perlu berhenti sejenak, untuk lebih siap menghadapi esok. 

Bahwa kita perlu berhenti sejenak, dari perjalanan menuju masa depan yang masih bersimbah misteri. Istirahat, jangan lupa istirahat.

Kita perlu berhenti sejenak, untuk menyadari bahwa tak perlu terlalu ogah jika saat ini sebaiknya berjauhan dengan banyak orang. Untuk menghindari pergi keluar rumah, jika tidak terlalu perlu.

Kita perlu berhenti sejenak, untuk menyadari bahwa kita perlu jatuh untuk tahu apa itu peringatan semesta. Namun taat prokes sedari awal jauh lebih baik, sebelum kena malapetaka dari yang tak diingini.

Lalu yang terakhir, bahwa saya perlu berhenti sejenak, untuk mengucap syukur atas jeda, untuk orang-orang yang hadir di sekitar saya, untuk anak-anak manusia yang berdiri buat saya, dan bagi orang-orang, yang membagi hidupnya kepada saya.


A Poem by: Dewi Arianna Manullang


nb: Hai. Akhirnya PCR saya negatif dan diizinkan kembali ke rumah. Kalian semua tetap taat prokes yaaaa. Vaksinasi Covid-19 sesuai waktu yang ditetapkan, hindari berkerumun, jangan terlalu sering pergi keluar rumah jika tidak penting-penting amat, dan tak lupa, patuhi prokes 6M.
[Dokumentasi Pribadi]

Waktu yang cukup awal di tahun yang baru saja dibuka, semesta langsung mengguncang negeri ini dengan mendatangkan pandemi gelombang tiga. Kita tak tahu kenapa ini semua tak kunjung lekang. Entah harus berapa bertahan lagi yang harus dihadirkan. Berapa kecewa lagi yang harus dirutukkan. Mungkin, terkadang kita memang perlu jatuh untuk tahu apa itu peringatan semesta. 

Hari ini, tepat hari ke 14 saya berada di Wisma Atlet Kemayoran Jakarta Pusat. Waktu yang cukup tidak sebentar, mengingat semua teman sekamar saya sudah pulang menuju pelabuhan masing-masing. Kemarin, hari yang cukup berat bagi saya, karena CT Level saya anjlok ditambah lagi saya memiliki komorbid, saya malah harus memperpanjang masa karantina saya disini.

Blogging-ria.

Bersyukur karantina disini memiliki fasilitas yang cukup untuk bisa dinikmati kesehariannya, ditambah lagi saya membawa laptop saya, jadilah saya mengisi waktu dengan ber-blogging-ria. Berikut ada beberapa kumpulan pertanyaan informatif yang mungkin bisa membantu para pengunjung yang sedang mencari jawaban. Kamu yang tlah terdampar di halaman ini, selamat berkelana..

1. Gimana sih syarat masuk karantina di Wisma Atlet Kemayoran?

Bagi Warga Negara Indonesia dengan hasil PCR positif Covid-19 yang bersedia dirawat secara mandiri, siap diisolasi dan tidak didampingi keluarga selama menjalani perawatan, tidak memiliki fasilitas yang memadai untuk melakukan isoman di rumah, bisa melaksanakan karantina di Wisma Atlet.

Kamu cukup mendapatkan rujukan dari Puskesmas atau RSUD yang terdekat dengan kecamatan kamu lalu kamu bisa datang secara mandiri ke Wisma Atlet. Tidak ada mobil yang bisa masuk di pos 1 alias portal paling depan, kamu akan masuk berjalan kaki jika kamu diantar oleh kendaraan pribadi/mobil online.  Kecuali jika kamu diantar pakai ambulance maka kamu akan bisa masuk dan diantar tepat di Tower 6 di lobby depan IGD nya.

Adapun hal lain yang perlu kamu bawa.
  • Hardcopy bukti reservasi
  • Surat pengantar rujukan
  • Hasil PCR 
  • KTP asli
  • Resume Medis (jika ada, kamu bisa membawa bukti penyakit komorbid yang kamu miliki)
  • EKG (Jika ada)
  • Hasil Lab (jika ada)
  • Fotocopy BPJS (Jika ada)

Baca juga: 
Hasil PCR Positif, Selanjutnya Apa? - Lakukan 5 Langkah Sederhana Ini [JOURNAL]

2. Berapa hari kita bakal stay di Wisma Atlet?

Tiap pasien akan dicocokkan berdasarkan gejala klinis, hasil PCR, kadar CT level, Lab, Rontgen, dan history pernyakit yang melekat pada masing-masing pasien. Jadi masa karantina tiap orang tidak akan sama. Tapi kalau mau hitung perkiraannya sih kita bisa bilang kurang lebih sekitar 7 hari. Bisa kurang, bisa lebih.

3. Kenapa harus di Wisma Atlet?

Pemandangan tampak dari jendela kamar saya. (Dokumentasi Pribadi)

Jadi, kita semua terdesain oleh situasi dan kondisi yang berbeda-beda. Tidak semua bisa menjalani isolasi mandiri di rumah pribadi. Untuk melakukan isoman dirumah terdapat sejumlah syarat yang harus dipenuhi, jika tidak maka kamu harus mempertimbangkan untuk segera ke Wisma Atlet, rumah sakit, atau ke hotel yang menyediakan fasilitas isoman.

Alasan yang bisa kamu pertimbangkan untuk tidak melakukan isoman di rumah sendiri ada banyak. Misalnya kamu tidak punya ruangan ekstra di rumah kamu yang bisa memisahkan kamu dari penghuni rumah lain yang masih sehat, kamar mandi ekstra yang terpisah, punya anak kecil yang tidak paham bahwa kamu harus berjauhan dengannya, atau kamu tidak memiliki orang yang bisa menyediakan kamu makanan yang baik sebagai pasien Covid-19, kamu bisa mulai berpikir untuk pindah ke wisma atlet. Kriteria isoman lain bisa kamu cek di google atau di medsos lainnya ya.

Disini kamu benar-benar terisolasi dari dunia luar sehingga bisa mencegah penularan ke orang yang sedang sehat. Selain itu disini kamu benar-benar dirawat dengan akomodasi dan fasilitas lengkap berkualitas yang bisa kamu dapatkan secara gratis. Suasana dan lingkungan yang suportif seperti ini akan memaksimalkan proses pemulihan kamu. Disini juga tersedia bala bantuan yang langsung bisa menggapaimu jika kamu memerlukan, perawatan lanjutan untuk kamu-kamu dengan komorbid, oksigen, rontgen thorax, laboratorim, tim medis yang siap siaga, sejumlah ruangan perawatan khusus seperti ICU/HCU/IMCU, dan lain sebagainya.

4. Barang-barang apa saja sih yang perlu dibawa ke Wisma Atlet?

Nih ya pertama-tama saya mau bilang, kesana itu wajib pakai koper. Sebisa mungkin! Karena jarak dari IGD ke tower penghuni juga agak jauh dan waktu yang diperlukan untuk karantina juga tidak sebentar-sebentar amat, koper adalah wadah yang tepat untuk memuat seluruh daftar barang bawaan kamu.

Jadi pertama kali setibanya disana kalian akan berhenti di IGD (Instalasi Gawat Darurat) yang terletak di tower 6, dimana petugas triase disana akan memproses pendaftaran, mengecek kelengkapan data, merekam keadaan medis kalian dari awal sampai akhir pemeriksaan (termasuk rontgen thorax dan cek Lab), hingga nanti akan ada perawat yang mengantar kalian menuju unit kamar kalian masing-masing. 

Menunggu di IGD ada hal yang belum pasti. Kalau kalian beruntung, maka antrean tidak banyak dan waktu kalian diproses disana tidak akan lama. Kalau ternyata kalian sedang zonk, maka siap-siap saja kalian datang jam 2 siang, tapi masuk kamar jam 11 malam. (Ini cerita yang orang-orang lain lo yaa kalau saya kemarin ada di golongan orang lucky hihihi kebetulan yang mujur sekali)

Barang yang bisa kamu bawa ialah perlengkapan mandi, stok baju 1 minggu (saya bawa 4 atasan dan 4 bawahan), deterjen, ember, obat nyamuk elektrik, autan, sabun cuci tangan, colokan sambungan listrik, gelas, dan lain-lain. Saya taruh semua di artikel di bawah ini biar lebih lengkap dan jelas ya silahkan dibaca.

[Penting !] 8 Daftar Barang yang Harus Dibawa Selama Karantina di Wisma Atlet

5. Apakah disana disediakan makanan dan minuman?

Gambar atas: Dispenser dengan tiga kran. Gambar bawah: Kotak makanan beserta obat para pasien yang siap dihidangkan. Kita hanya perlu meninggalkan kamar sebentar kalau mau mengambil makanan atau minuman. 

Ya. Disini disediakan semua kebutuhan pokok penghuni Wisma Atlet secara gratis. Makanan sesuai jam nya, dan dispenser minuman yang tersedia di tiap lantai Wisma Atlet. Dispenser tiga kran yang menyediakan air dingin, normal, dan panas membuat kamu sebaiknya membawa gelas dari rumah. Tak lupa minuman sachet yang hendak kamu seduh disini. Saya sarankan bawa teh jahe instant yaa. Yang namanya jahe-jahean pasti baik untuk pasien Covid-19.

6. Bagaimana makanan disana?

Disini disediakan nasi kotak untuk tiga kali jam makan (pagi, siang, malam) dalam satu hari. Lalu diantara jam makan pagi dan makan siang disediakan snack juga. Biasa obat per harinya juga akan diberikan berbarengan saat jam makan. Ingat obatnya diminum setelah makan yaa :))

Seperti ini makanannya. Dia ditaruh di dalam kotak lalu kotaknya diberi cap sesuai waktu pemberian makanannya. Menunya juga tergolong menu empat sehat. Baik sekali bukan?
Snack. Menunya berganti setiap hari. Di gambar ini ada minuman kacang hijau, roti keju, dan kue panada khas manado. (Dokumentasi Pribadi)

7. Apa saja sih fasilitas kamar disana?

Kamar-kamar disini seperti tipikal unit apartemen tipe 2 bedroom pada umumnya. 1 Kamar berisi dua single bed dan 1 kamar lagi berisi satu single bed. Di tiap unitnya juga ada 1 kamar mandi, area menjemur, dan juga area living room yang berisi sofa memanjang untuk tempat bercengkerama dengan teman-teman satu kamar.

Penampakan di dalam kamar. Ada lemari kaca di tiap kamarnya.
Area jemuran di dalam unit. (Dokumentasi Pribadi)

Di living room ada sofanya. Jangan lupa bawa buku bacaannya yaa hihihihi. (Dokumentasi Pribadi)

8. Bagaimana pelayanan disana?

Menurut saya sebagai pasien, koordinasi pelayanan di Wisma Atlet cukup baik. Jadi waktu pertama kali masuk kesini kita ada disuruh masuk ke grup whatsapp bersama untuk para penghuni di lantai yang sama. Anggota grupnya hanya sesama penghuni di satu lantai yang sama saja yaa paling banyak 20 peserta palingan. Jadi nanti kalau ada pengumuman yang perlu diinfokan maka akan dishare melalui grup whatsapp tersebut. 
Google.com

Misalnya pengumuman kalau makanan sudah tersedia, nama-nama yang waktunya swab PCR ulang, waktunya konsultasi dokter, waktunya pengukuran tensi, dll. Semua kabar-kabari akan dishare lewat grup whatsapp bersama. 

9. Kegiatan yang bisa dilakukan di Wisma Atlet?

Banyak kegiatan hiburan disini. Senam pagi dan senam sore, jogging, berjemur, olahraga seperti futsal dan voli, bahkan games seru juga acapkali diadakan relawan-relawan nakes di pusat lapangan Wisma Atlet. Kegiatan tersebut bisa menjadi hiburan yang tak kalah asik selama masa karantina. 

Saatnya senam. Tubuh yang bugar diperlukan untuk melawan Covid-19. Ini sedang mengatur barisan agar tetap berjarak satu sama lain. (Dokumentasi Pribadi)



Lapangan voli dan futsal. Saya juga ikutan main voli kadang disini. Tapi sebentar aja karena tangan ga tahan sakitnya nge smash hahahaha. (Dokumentasi Pribadi)

10. Apa  kelebihan karantina di Wisma Atlet?

Seperti penjelasan yang sudah saya jabarkan di atas, di tempat ini semua tergolong lengkap. Ditambah lagi embel-embel G-R-A-T-I-S membuat semua menjadi semakin perfect hahahaha. Bayangin aja, makanan tersedia lengkap tanpa pernah telat. Kamu bisa cek PCR, rontgen, lab dan wifi juga secara gratis. Kamu bisa mendapatkan konsultasi dokter dan istirahat secara maksimal di tempat ini. 

11. Apa kekurangan karantina di Wisma Atlet?

NYAMUK! Bagi saya pribadi itu yang paling mencoloknya. Jadi disini dilarang membawa obat nyamuk yang model tabung semprot, apa daya saya sudah membawa obat nyamuk yang semprot alhasil obat nyamuk saya kena sita. Wkwkwkwk. 

Kamu wajib membawa obat nyamuk elektrik dan mosquite repellent seperti soffel/autan. Perlu diingat obat nyamuk elektrik memerlukan listrik, karena itu semakin dibutuhkan colokan sambungan listrik juga dari rumah kamu karena disini stop kontaknya dikit bangett udah gitu jauh lagi dari kamar. 

Jangan lupa baca artikel barang-barang yang perlu kamu persiapkan untuk kamu bawa ke Wisma Atlet di sini yaa. 

Rasa rindu pada rumah sendiri karena jauh dari orang yang dikasihi (baca: homesick) juga bisa menjadi kekurangan jika memilih karantina di sini. Tapi kamu bisa menyiasatinya dengan rutin videocall dengan orang rumah dan juga dengan menyibukkan diri menjalin relasi baru dengan teman-teman sekamar kamu. Saya juga nih, kebetulan punya teman sekamar yang merupakan anak sastra. Setelah saya keluar dari sini, kami janjian mau pergi mengunjungi perpustakaan bareng hihihihihi. Seru kan nambah teman baru. 
*
Tinggal dan memilih karantina di Wisma Atlet sangat worth to choose. Disini benar-benar harus patuh pada prokes. Petugas nakes disini tak kan sungkan menegur jika ada penghuni wisma yang mulai males-malesan menerapkan prokes. 

Jika ada yang ingin ditanyakan seputar Wisma Atlet, saya dengan terbuka akan menjawab pertanyaannya ya kak. Silahkan tinggalkan pertanyaan di kolom komentar. Terima Kasih telah membaca. 

- Dewi Arianna Manullang


Puluhan purnama, sampai tahun yang ketiga, aku terbiasa melihat orang disekitarku berjatuhan tanpa daya. Sebagai tenaga kesehatan yang telah memakai pelindung setangguh apapun, partikel pandemic berukuran sekian nanometer tersebut benar-benar mampu mengambil kesempatan kala sedang lengah. Datang perlahan tanpa aba-aba, serupa udara yang kau hirup namun tak pernah kau temukan wujudnya. Ingat, yang tenang bukan berarti tak bisa menghancurkan. Pada akhirnya pilihan terakhir kita hanya bertahan, atau menghilang hingga tak bisa lagi untuk ditemukan.

Untuk pertama kalinya semesta berkata, sekarang adalah giliranku. 

(Dokumen Pribadi) Saya bersama rekan sedang melaksanakan kegiatan tracing swab Antigen. Saya sebagai swabber. Hehehehe.

Sore hari itu berjalan tenang, seperti nyanyian semesta yang selalu sempurna. Berjalan menyusuri tangga halte transjakarta yang membawa pulang ke rumah, bakso malang seberang Grand Indonesia, kopi susu dingin favorit yang membuat tak ingin beranjak, wangi mendoan hangat yang tertinggal di pakaian yang dikenakan. Namun ternyata sesuatu yang tidak biasa terjadi pada tengah malamnya. 

Tenggorokan saya mulai nyeri, semacam radang kalau bahasa awamnya. Saya bergegas meminum air putih hangat dan mulai menyeduh stok kemasan teh jahe instant yang kumiliki. Berharap radang tersebut segera hilang. Kemudian keesokan harinya malah muncul demam, saya merasa kedinginan dan menggigil.

Apakah saya ada firasat yang tidak baik sebenarnya ?  Jelas Ada. Saya seorang dokter yang sehari-harinya bisa mengeswab puluhan sampai ratusan pasien. Belum lagi saat alat kapas bertangkainya saya masukkan ke dalam lubang hidung, pasiennya kadangkala membatukkan/bersin tepat ke arah saya. Tapi mau bagaimana lagi. Begitulah tantangan dari profesi ini. Saya juga yakin kok tidak ada pekerjaan yang tidak memiliki tantangan hehehehe. 

Dua hari sudah berlangsung selama saya jatuh sakit. Semua pekerjaan di klinik di handle oleh dokter lain teman sejawat saya. Akhirnya saya memutuskan langsung untuk melakukan test PCR tanpa swab Antigen terlebih dahulu. Ya karena toh gejala saya sudah mirip Covid-19, ditambah lagi memiliki kontak sehari-hari dengan pasien Covid-19. Buat apa saya swab Antigen dulu, nanti malah double bayar. Bener kan?

Sekitar 19 jam setelah melakukan test PCR, hasilnya pun keluar. Hehehehe pas subuh saya lagi terkantuk-kantuk membuka hasilnya yang dikirim via Email ke saya. 

Deg..deg..deg..

Thadaaa hasilnyaaaa positif! Kaget ga? Tidak terlalu. Hehehehe. Sudah ada feeling kuat sebelumnya, jadi sudah cenderung tidak terlalu besar lagi rasa kagetnya.

Baik. Saya cantumkan langkah-langkah setelah PCR positif ya, barangkali para pembaca ada mengalami hal yang sama apalagi kita sedang mengalami gejolak pandemi gelombang 3. Mari kita berbagi informasi.

1. Kabari Orang Terdekat
Desain Pribadi

Jika kamu tinggal dengan orang serumah kamu, mereka sudah memiliki history kontak erat dengan kamu. Kabari mereka jika kamu harus tinggal di ruangan yang terpisah dengan mereka dan agar mereka segera mengecek status Covid-19 mereka juga. Minimal mereka segera melakukan swab antigen ya. Mereka juga akan harus memberi perhatian ekstra terhadap kamu yang telah terkonfirmasi positif Covid-19, jadi segera beritahu mereka.

2. Cek Peduli Lindungi


Pastikan hasil PCR kamu sudah masuk ke aplikasi PeduliLindungi yang disinyalir oleh kemenkominfo. Kamu hanya akan bisa menebus obat Paket Isoman dari Kemenkes jika hasil PCR kamu sudah masuk ke PeduliLindungi. Itu sebabnya sangat perlu untuk melaksanakan test PCR di tempat-tempat yang kredibel. Dalam hal ini artinya dia bisa menginput hasil labnya ke PeduliLindungi dan dia bisa dihubungi jika mana hasil Lab PCR nya terkendala dan belum available di aplikasi PeduliLindungi.

Saya melakukan PCR di Laboratorium QuickTest di Apartemen saya. Tempat itu terjamin berafiliasi dengan PeduliLindungi. Mereka juga memiliki nomor customer service untuk dihubungi sewaktu-waktu terkait hasil pemeriksaan mereka. 

3. Konsultasi Telemedicine

Google.com

Kamu bisa melakukan konsultasi secara online dengan dokter pilihan kamu. Kalau sudah terkonfirmasi PCR positif, tidak disarankan untuk pergi meninggalkan rumah ya, baiknya kamu melakukan konsultasi online terlebih dahulu. Selama konsultasi online, pihak dokter akan menilai apakah kamu perlu perawatan lebih lanjut ke rumah sakit atau cukup melakukan isolasi mandiri di rumah saja.

Ada banyak pilihan platform telemedicine yang bisa kamu gunakan sebagai pasien Covid-19. Kalau saya kemarin menggunakan platform Halodoc. Harganya Rp. 25.000,- per setengah jam konsultasi. Dan kemarin pas saya konsul sedang ada diskon hihihi jadi saya kemarin cukup bayar Rp. 10.000,- saja.

Contoh resep online yang akan kalian dapatkan pasca konsultasi telemedicine. Maaf hal-hal yang penting akan saya coret ya sebisa mungkin untuk menghindari penyalahgunaan. (Dokumentasi Pribadi)

Kalian akan mendapat resep sesuai dengan penyakit yang kalian alami ya. Resep tersebut akan kalian gunakan sebagai syarat untuk mendapat paket obat isoman dari kemenkes secara gratis.

4. Upload Resep ke Situs Kemenkes

Sebelum mengupload resep, cek status NIK kamu sebagai Pasien Covid-19 di https://isoman.kemkes.go.id 

Lalu, jika kamu sudah terdaftar sebagai pasian Covid-19 di situs tersebut, kamu bisa melakukan penebusan resep. Silahkan kunjungi website https://isoman.kemkes.go.id/tebusresep




Silahkan ikuti langkah-langkah tersebut ya dan silahkan mengisi data dengan jelas dan benar. Isi alamat yang sesuai domisili kamu sekarang. Nanti paket obat akan segera dikirimkan dari Apotek Kimia Farma yang terdekat dengan alamat domisili kamu. 

5. Tunggu Obat, Istirahat Cantik

Seperti ini dia kotak paket obat isoman dari kemenkes. Gratis. Cuma pengantarannya agak memakan waktu makanya buruan segera diinput ya resep obatnya. Kotak obatnya agak sedikit lecek dikarenakan pihak apotek pasti kebanjiran orderan terkait situasi pandemi gelombang tiga ini. Tapi kondisi obatnya tetap bagus dan sangat baik. Obatnya juga dilindungi oleh plastik penutup dan terdapat petunjuk pemakaian obatnya di tiap bungkus plastik penutupnya. (Dokumentasi Pribadi)

Ketika kamu sudah selesai mengikuti langkah-langkah pemesanan obat di situs kemenkes, selanjutnya kamu bisa menunggu nomor resi yang akan segera dikirimkan ke nomor ponsel kamu melalui SMS. Maka saat sedang berada di langkah 4, pastikan kamu mengisi nomor ponsel yang aktif ya. 

Setelah mendapat nomor resi segera pantau terus pesanan paket obat isoman kamu dengan tracking resi sesuai jasa ekspedisi yang tercantum di SMS tersebut. Saya kemarin jasa ekspedisinya menggunakan SiCepat. Paket obat ini mungkin baru tiba di rumah masing-masing keesokan harinya. Tergantung kapan kalian mulai mengupload resepnya. Kalau saya sih memang pagi-pagi sekitar jam 8 pagi sudah saya upload ke situs kemenkesnya. Makanya sampai di hari yang sama sekitar jam 10 malam. 

Maka dari itu, jika telah mendapat resep kalian bisa langsung membuka situs kemenkesnya untuk menghindari Paket obat terlalu lama sampai. Ingat antivirusnya itu harus segera diminum hihihihi.

Berikut bisa dibaca lagi artikel terkait dengan pengalaman saya yang terkena Covid-19.

[Penting !] 8 Daftar Barang yang Harus Dibawa Selama Karantina di Wisma Atlet

Sekian penjelasan saya terkait dengan pengalaman saya saat hasil PCR terkonfirmasi positif Covid-19 kemarin. Jika ada yang ingin ditanyakan maupun disampaikan boleh ditinggalkan di kolom komentar ya kak. Terima Kasihhhh ya!
~~ 




Bagi kalian yang terkonfirmasi positif Covid-19 tentu langkah selanjutnya yang harus kalian lakukan ialah menjalani isolasi mandiri di rumah, di unit berbayar yang menyediakan fasilitas isoman (baca : hotel), ataupun karantina di fasilitas yang telah disediakan pemerintah daerah kalian. Tujuannya tak lain dan tak bukan, yaitu agar mencegah paparan terhadap orang lain dan juga agar penderita bisa memaksimalkan pemulihan dirinya sendiri. 

Di artikel kali ini aku akan berbicara mengenai daftar bareng yang harus dibawa untuk karantina di Wisma Atlet ya. Selain stok pakaian, skin care routine, dan peralatan mandi ternyata masih banyak loh yang harus masuk koper list untuk kamu bawa ke Wisma Atlet. Berikut daftar yang aku rangkum sesuai dengan pengalaman diri sendiri yang sedang karantina di wisma atlet kemayoran. (BTW, waktu menulis artikel ini aku sedang genap satu minggu menjalani karantina di sini hehehe)

1. Sabun Cuci Tangan

Pexels.com

Selama seminggu di wisma atlet kalian pasti akan ada keluar meninggalkan unit kamar kalian, entah untuk keperluan berjemur, olahraga ataupun dipanggil oleh perawat/dokternya. Maka sekembalinya ke kamar kalian wajib cuci tangan bukan. Saya sarankan bawa handsoap-nya yang model pump saja agar lebih praktis dan gampang. Bagaimana mau cepat sembuh kalau malas mencuci tangan ya kan, hihihi.

2. Peralatan Mencuci Pakaian 

Selama menginap disini kalian akan mencuci pakaian kalian sendiri. Ember dan deterjen sachet kecil adalah persiapan yang wajib masuk list koper kamu. Jika ember tidak muat, dapat kamu tenteng sendiri saja ya. Di tiap unit kamar disediakan jemuran dan area mencuci jemur pakaian. Mengenakan pakaian yang bersih ialah bagian dari perawatan diri.

3. Sepatu Olah Raga

Jogging track terbentang mengelilingi wisma atlet. Jadi jangan sampai kamu melewatkan sepatu olahraga kamu ya. Akan ada senam setiap pagi di lapangan utama di tengah-tengah Wisma Atlet. Tentunya diperlukan tubuh yang bugar untuk melawan si virus Covid-19.

4. Laptop

Bagi kamu yang belum tahu, ada wifi yang available di tiap unit kamar Wisma Atlet. Kabar bagus buat para blogger dan para gamer agar kalian membawa laptop kalian. Untuk para karyawan yang sedang karantina dan maybe dihadapkan pada tugas-tugas susulan, maybe kalian juga bisa membawa laptop kalian untuk mulai mencicil pekerjaan yha!

5. Colokan Sambungan Listrik

Google.com

Jadi ceritanya stop kontak yang available di unit kamar itu cuma dikit dan jauh banget dari posisi bedroomnya. Kita harus ke living room buat ngecas handphone doang. Lebih baik kalau kalian bawa colokan sambungan listrik yang terdiri dari beberapa lubang dan kalau bisa kabelnya agak lebih panjang hingga bisa membentang hingga ke tempat tidur kalian. 

6. Gelas

Tersedia dispenser dengan tiga kran (Panas, Normal, Dingin) di tiap lantai wisma atlet. Jangan bilang kamu masih mau melewatkan kesempatan ini dengan tidak membawa gelas kamu untuk menyeduh minuman favorit kamu. Karena Wisma Atlet tidak menyediakan gelas, maka pasien diharapkan membawa gelas masing-masing dan tentunya sachet minuman favoritnya masing-masing yha. Popmie juga diperbolehkan kok asal kamu tidak sedang radang tenggorokan dan tidak sedang batuk saja.

7. Cemilan


Nah, Wisma Atlet menyediakan spasi untuk memesan makanan online seperti Go/Grab/Shoppe-Food. Namun tidak ada salahnya kalau kamu sudah menyediakan cemilan kecil kamu dari rumah. Hitung-hitung tak perlu begitu sering mengeluarkan biaya untuk ongkir makanan lagi. 

Biskuit, Kracker, Roti, Cake, Makanan ringan, Pop-mie, Cokelat, Astor, bisa jadi pilihan kamu dengan tetap menyesuaikan dengan gejala Covid-19 yang kamu derita ya. 

8. Obat-obatan Komorbid

Pexels.com

Bagi kamu yang memiliki penyakit komorbid (baca : DM, Hipertensi, Asma, Hipertiroid, Liver, dll), kamu wajib membawa obat untuk menunjang penyembuhan kamu. Jika kamu mengharapkan obat-obatan komorbid dari wisma atlet itu sendiri, jangan ekspektasikan kamu akan menerima obatnya secepat dan selengkap yang kamu perkirakan. Pasien di dalam wisma atlet ada ribuan, bukankah alangkah baiknya kamu sudah mempersiapkan obat-obat komorbid yang pastinya kamu miliki selama ini.


**

Daftar di atas adalah benda yang sebaiknya kamu persiapkan sebelum kamu menapaki wisma atlet. Jika kamu sudah resmi memakai gelang pasien maka kamu tidak bisa keluar lagi dari Wisma Atlet sebelum kamu resmi diizinkan untuk kembali pulang ke rumah. Maka persiapkan secara baik-baik barang-barang yang akan kamu bawa ya. Kamu bisa menghubungi saya di kolom komentar untuk bertanya lebih lanjut kok. 

Pexels.com

Untuk pakaian, kamu bisa benar-benar membawa yang kamu perlukan saja. Karena kamu bisa mencuci pakaian berulang di dalam unit, so tidak masalah membawa stok pakaian yang sedikit demi mengirit spasi koper.

Jika kalian pasien yang baru sembuh dari Covid-19 dan hendak melakukan vaksinasi booster yang ketiga, jangan terburu-buru ya. Soalnya ada jeda waktu yang harus kalian tunggu sebelum dapat kembali melakukan vaksinasi booster jika kalian baru sembuh dari Covid-19. Kalian bisa baca di artikel saya yang ini ya mengenai vaksinasi booster. 

Sobat blogger yuk vaksinasi booster! Tunggu apalagi?

Semoga yang sedang menjalani masa karantinanya dimanapun kalian memutuskan untuk menjalani isoman, kalian diberikan kesembuhan yang sempurna. Jika ada pertanyaan lebih lanjut lagi mengenai barang-barang yang hendak dibawa atau maybe pertanyaan yang lain lagi, bisa ditinggalkan di kolom komentar yha.




Dokumentasi Pribadi




Terima Kasih, Salam Penulis,

--Hari kedelapan karantina, Wisma Atlet Kemayoran--

(Dewi Arianna Manullang)





Hai Sobat Blogger. Kali ini saya akan bercerita mengenai vaksinasi booster yha! 

Sepanjang rabu kemarin, di kantor tempatku bekerja aku telah menemukan dua orang karyawan dengan antigen reaktif. Dan kedua karyawan tersebut juga disertai dengan gejala. Lalu hari kamis pagi aku didatengi oleh semacam pimpinan divisi kesehatan di kantor aku,

"Dok.. dok.. yang kemarin itu Pak Su**** udah PCR loh dan hasil PCR-nya positif juga. Gimana ini Dok? Apa kita lock down saja gedung ini?" pintanya meminta tanggapanku.

(Baca: Setelah pemeriksaan antigen Sars Cov-2 dinyatakan reaktif/positif, maka langkah selanjutnya kita diharuskan melakukan test PCR sesuai dengan pedoman resmi dari kementerian kesehatan.)

Alhasil setelah kita semua berunding, maka kita pun memutuskan untuk me-lock down selama 3 hari kantor gedung BUMN yang terletak di bilangan Kemayoran Jakarta Pusat ini. Nah, karena jadwal jumat besok menjadi hari libur, maka Puji Tuhan hari itu bisa digunakan buat vaksin booster pastinya hihihihi!

"Program vaksinasi booster sudah mulai digalakkan lagi oleh pemerintah dalam rangka mempercepat lepasnya negeri ini dari cengkeraman virus covid-19. 

Sebenarnya program vaksinasi booster sudah dimulai sejak trimester akhir 2021 kemarin untuk para nakes (tenaga kesehatan), tapi please pas waktu-waktu segitu aku lagi sibuk-sibuknya ujian CPNS huhuhu. Bahkan aku juga jarang mengambil Job karena priority aku saat itu memang hanya buat ujian hehehe. Sok sibuk kan banget aku ini.

Vaksinasi booster covid-19 sudah mulai diberikan secara gratis kepada masyarakat berumur > 18 tahun yang sudah melakukan vaksinasi tahap 1 dan 2 secara lengkap dan sudah berjarak minimal 6 bulan dari vaksinasi tahap kedua. Jika persyaratan tersebut belum kamu penuhi, maka kamu belum berhak untuk melaksanakan vaksinasi booster ya. 

Berikut langkah-langkah yang sebaiknya dilakukan agar proses memperoleh vaksinasi booster bisa lebih cepat.

1. Punya Aplikasi Pedulilindungi 

Untuk bisa melaksanakan vaksin booster, cara yang bisa kalian lakukan pertama kali ialah memiliki sertifikat vaksin pertama dan kedua yang terdata di dalam aplikasi pedulilindungi. Aplikasi resmi yang ditelurkan Kemenkominfo tersebut adalah sebagai bukti yang menegaskan bahwa kalian adalah orang yang tepat untuk diberikan vaksin booster. Karena itu jangan lupa buat menginstall pedulilindungi ya guys. 

Logo aplikasi peduli lindungi. Silahkan download di Playstore ya.


2. Ketahui Jenis Vaksin Yang Akan Kamu Dapatkan

Ada beberapa pilihan kombinasi vaksin booster yang tersedia, tentunya disinkronkan dengan vaksin yang sudah kamu terima sebelumnya ya. Berikut ini ialah serangkaian infografis terkait algoritma pilihan kombinasi yang tersedia untuk vaksinasi booster. Silahkan dicermati infografis berikut ini.

Sumber : Instagram resmi Dinas Kesehatan DKI Jakarta



Sumber : Instagram resmi Kementerian Kesehatan

3. Cek Medsos Fasilitas Kesehatan Milik Pemerintah yang Terdekat 

Nah ini juga yang aku lakukan pas kemarin lagi mendadak mau vaksin booster. Untuk saat ini sepengetahuan aku yang dapat mengimplementasikan vaksinasi booster hanya fasilitas kesehatan milik pemerintah saja. Tapi tak dipungkiri kok bisa saja nanti kelak akan ada pihak swasta yang turut serta menyelenggarakan vaksinasi booster. 


Sumber : Instagram Resmi Puskesmas Kecamatan Tanah Abang. Ini merupakan lokasi dan jadwal pelayanan vaksinasi booster di wilayah kecamatan tanah abang. Tersedia secara terbuka dan jelas di laman media sosialnya. Silahkan di cek laman medsos puskesmas wilayah kamu ya. Biasanya secara berkala jadwal-jadwalnya akan diupdate kembali.


  • Puskesmas dan  RS Pemerintah

Kalian bisa mulai searching-searching puskesmas / rumah sakit terdekat mana yang bisa kalian datangi di sosial media. Saat ini sih sosmed yang paling cepat akses informasinya itu Instagram ya. Ketik saja nama puskesmas - puskesmas yang bisa kamu jangkau. Nanti pada laman feed nya akan kelihatan kok mereka ada available vaksinasi booster atau tidak. 

Sumber : Instagram resmi Puskesmas Kecamatan Matraman. Nah tempat tinggalku di Jakarta dekat banget dengan kecamatan matraman, ditambah lagi puskesmas kecamatan matraman membuka sentra vaksinasi di gramedia matraman hihihihi. Tentu dong, pilihan untuk vaksinasi booster aku jatuh ke pelabuhan gramedia matraman.



Untuk yang domisili Jabodetabek sih saya yakin ya di tiap puskesmas kecamatan pasti ada kuota vaksinasi booster tiap weekday. Apalagi Jakarta. Dan fyi program pemerintah tentang vaksinasi Covid-19 itu sampai ke daerah bagian Indonesia manapun loh. Jangan khawatir. Maka dari itu jika kalian ada waktu kosong di hari kerja, kalian bisa sesegera mungkin melengkapi status vaksinasi kamu ya!

  • POLDA/POLRES

Institusi-institusi khusus pemerintahan memegang peranan penting dalam hal penanganan Covid-19. Tak lain ialah Kepolisian Negara. Kamu bisa meminta informasi di polres ataupun polsek daerah kamu mengenai jadwal vaksinasi booster yang mereka adakan. Soalnya, jejeran kepolisian bersinergi dengan TNI, kementerian dan aparat daerah setempat sangat aktif mengerahkan tenaga kesehatannya untuk mempercepat kegiatan vaksinasi. Biasanya polri membuka pelayanan vaksinasinya di Poliklinik Polda/Polres setempat, sekolah-sekolah, tempat umum, lapangan bhayangkara, bahkan gedung-gedung olahraga. Maka jangan lupa cari Instagram Biddokkes Polda daerah kamu ya. 

Sumber : Instagram Biddokkes Polda D.I Yogyakarta


Silahkan ketik keywoard: BIDDOKKES + POLDA (atau) Polda + daerah kamu (atau) Polres + daerah kamu pada kolom pencarian laman Instagram. Umumnya persyaratan yang diminta jika kalian melaksanakan vaksinasi dibawah Polri persyaratannya tak terlalu berat. Cukup bukti sertifikat vaksin sebelumya dan fotocopy KTP saja. Tidak perlu mendaftar, silahkan datang Onsite selama kuota per hari masih mencukupi.

(Baca: BIDDOKKES = Bidang Kedokteran dan Kesehatan)


4. Cari sentra vaksinasi yang terdekat

Indonesia adalah negara yang jumlah penduduknya menduduki urutan keempat terbanyak di dunia. Tentu tidak akan cukup lagi dong kalau vaksinasinya hanya dilaksanakan di Puskesmas saja. Maka untuk menyikapinya, Puskesmas Kecamatan biasanya membuka cabang tempat pengadaan vaksinasi yang disebut dengan sentra vaksinasi. 

Sumber : Instagram resmi Puskesmas Kecamatan Matraman

Sumber : Instagram resmi Puskesmas Kecamatan Matraman


Biasanya sentra vaksinasi akan berada di kecamatan yang sama dengan puskesmas yang membawahinya. Sentra vaksinasi bisa beragam tempat. Biasanya sih tempat-tempat umum seperti mall, pusat perbelanjaan, sekolah, gelanggang olahraga, sampai tempat-tempat ibadah yang besar juga bisa dipilih menjadi sentra vaksinasi. 

Tinggal dipilih aja nih kamu mau dimana lokasi vaksinnya. Asik banget memang kalau pilih lokasi vaksinasi yang bisa cuci mata hihihi jadi ga ngebosenin kalau nunggu antrean. Tapi kalau mau cuci mata, pastikan dulu kamu benar-benar sudah beres mendaftar dan mendapat nomor antrean yang masih jauh urutannya ya. Jadi kamu bisa cenderung leluasa kalau mau nongkrong-nongkrong sebentar sembari menunggu nomor antrean kamu dipanggil.

Sumber : Dokumentasi Pribadi.
Jadi karena aku memilih lokasi vaksinasi di Gramedia Matraman.Saat menunggu antrean vaksinasi bisa dong mampir ke coffeeshop yang terdapat di dalam gramedianya.

Jangan lupa dipastikan jam berapa mulai dibuka pengadaan vaksinasinya melalui Instagram ya. Agar kita bisa mengestimasi jam kedatangan kita sehingga tidak terlambat karena kehabisan kuota per harinya. Tiap harinya sentra vaksinasi memiliki limit kuota peserta vaksin. Sebaiknya datang satu jam sebelum dimulai pelaksanaan kegiatan vaksinasi.

Nah setelah kamu sudah baca infografis ataupun poster-poster digital di media sosialnya, pastikan kamu menyiapkan persyaratan dan membawa berkas-berkas yang dipersyaratkan ya. 


5. Datang tepat waktu, Pastikan istirahat cukup.

Nah kamu bisa masuk ke tahap ini jika kamu sudah memutuskan dimana lokasi vaksinasi booster yang hendak kamu tuju. Kamu harus sarapan dan istirahat - tidur - cukup sebelum menerima vaksin. Tubuh yang dalam kondisi prima tentunya akan lebih baik dan siap dalam menerima vaksin. Saat datang kalian bisa langsung ke posko bagian pendaftaran antrean dan membawa kartu identitas serta persyaratan yang diminta oleh sentra vaksinasinya. 

Alur selanjutnya sama dengan saat kalian melakukan vaksinasi tahap 1 dan 2 dulu. Kalian melakukan screening tanda-tanda vital dahulu dan mengisi beberapa pertanyaan terkait riwayat kesehatan dan history penyakit komorbid kalian sebagai calon akseptor vaksin. Jika kalian dinyatakan disetujui untuk menerima vaksin, kalian bisa langsung segera pindah ke posko tempat penyuntikan vaksin. Selesai deh. 

Jangan lupa untuk menunggu sebentar untuk observasi 15-30 menit pasca vaksin ya. Hal itu diperuntukkan untuk melihat apa ada KIPI (Kejadian ikutan pasca imunisasi) berat yang biasanya langsung timbul beberapa menit di masa awal pasca vaksin. 

Tadhaaaa... Ekspresi bahagia pasca vaksinasi booster di Gramedia Matraman.
Bahagia banget bisa vaksin di hari-hari aku yang super padat ini. Hampir kehabisan nomor antrean pula lagi tadi, masa aku di urutan ke 138 dari 140 orang kuotanya. Bhahahahaha!

Akhir kata, saya hanya bisa mengharap doa dengan tulus. Kiranya kita semua diberi kesehatan, dan negeri kita tercinta bisa segera pulih sempurna. Karena itu jangan lupa buat maju bareng-bareng, bergandengan tangan melawan Virus Covid-19 ini. Salah satunya dengan taat prokes, dan tentunya dengan melaksanakan vaksinasi booster ini.

Terima Kasih sudah membaca!

Salam, Penulis.








Postingan Lama Beranda

ABOUT AUTHOR

Ada fajar yang terus mencari senja, ia menjelajah ruang-ruang asing tanpa garis batas. Ada rahasia dibalik tirai yang tertutup rapat, pada musim layang-layang ia terlipat rapi. Ada Aku, yang tersimpan rapi dalam bingkai bernama Blog. Agar kaki ini mampu kemanapun, untuk selalu bersamamu.
Hi, I'm Dewi Arianna Manullang. Just an ordinary woman who loves coffee, poem, writing, blogging, and journaling very much. I currently live in Jakarta. In this blog I talk about many things. Nothing specific will be posted here. I will post anythings that interest me. Things that suit my mood, letting them flow in written form. For any business inquiries or collaboration, etc you may contact ariannadewi@gmail.com ❤

Follow us

POPULAR POSTS

  • [REVIEW] Lucky Sundae Strawberry by MIXUE - Es Krim Lokal yang Must Try Banget!
    Jakartaa uda mulai musim panas nih. Saatnya mata ini mulai melihat-lihat mana yang bisa mendinginkan tubuh. Bikin adem, seger di mu...
  • 33 Years Old Me: New Age and New Resolution
    Januari. Tulisan ini didedikasikan untuk Januari. Bulan spesial. Bulan nya Saya. Mungkin tak cukup spesial bagi semua orang. Tapi hal itu be...
  • RUJAK BUAH NONIK [FOOD REVEW], Cemilan Pilihan di Masa Pandemi
    Rujak Buah Nonik Review - Pandemi yang belum lekang, memang paling pas jika menu cemilan kita pun turut disesuaikan. Dari yang tadinya junk...
  • Es Krim MIXUE Boba Sundae dan Oreo Sundae, [REVIEW] Edisi Duo Manis
    Es Krim Mixue Review - Haii sobat blogger. Selamat malamm. Suasana hati aku lagi ringan banget nih pas nulis ini. Kenapa lagi dong kalo...
  • 5 Rekomendasi LOZENGES Penangkal Radang Tenggorokan yang Hadir di Sekitar Kamu
    Kamu adalah orang yang langganan radang tenggorokan? Punya sinusitis atau rhinitis maka kelanjutannya menjadi sering radang tenggorokan? Kal...

Categories

  • #dearjournal 12
  • #Kesehatan 7
  • #poem 10
  • BPNRamadhanChallenge2022 4
  • covid-19 5
  • donor darah 1
  • Foodie 8
  • Lifestyle 4
  • Partnership 5
  • Review 12
  • sajak 4
  • Sinema&Drama 3
  • syair 3
  • Vaksinasi booster 1
  • Viu 2
  • wisma atlet 2

Advertisement

Blogger Perempuan
BloggerHub Indonesia
Diberdayakan oleh Blogger.

Tiap kali kamu rindu, bertamulah ke dalam Blog ini. Disini ia bersembunyi, si perangkai sajak.

Dewi Arianna Manullang
DKI Jakarta, Indonesia
Lihat profil lengkapku

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Cari Blog Ini

Arsip Blog

  • Maret 2025 (1)
  • Januari 2025 (2)
  • Agustus 2024 (1)
  • Juni 2024 (1)
  • Januari 2024 (1)
  • Mei 2023 (1)
  • Maret 2023 (2)
  • Januari 2023 (2)
  • November 2022 (3)
  • September 2022 (2)
  • Agustus 2022 (1)
  • Juli 2022 (1)
  • Juni 2022 (1)
  • Mei 2022 (1)
  • April 2022 (5)
  • Maret 2022 (8)
  • Februari 2022 (7)
  • Januari 2022 (1)
  • Beranda

FOLLOW US @ INSTAGRAM

About Me

Total Tayangan Halaman

Popular Posts

  • [REVIEW] Lucky Sundae Strawberry by MIXUE - Es Krim Lokal yang Must Try Banget!
    Jakartaa uda mulai musim panas nih. Saatnya mata ini mulai melihat-lihat mana yang bisa mendinginkan tubuh. Bikin adem, seger di mu...
  • RUJAK BUAH NONIK [FOOD REVEW], Cemilan Pilihan di Masa Pandemi
    Rujak Buah Nonik Review - Pandemi yang belum lekang, memang paling pas jika menu cemilan kita pun turut disesuaikan. Dari yang tadinya junk...
  • Es Krim MIXUE Boba Sundae dan Oreo Sundae, [REVIEW] Edisi Duo Manis
    Es Krim Mixue Review - Haii sobat blogger. Selamat malamm. Suasana hati aku lagi ringan banget nih pas nulis ini. Kenapa lagi dong kalo...
  • SCARLETT BODYCARE, Bekal Pilihan Selama Menjadi Garda Terdepan - JOURNAL
    Halo sobat blogger! Akhirnyaaa seperti yang kalian tahu saya sudah menempuh istirahat dua minggu dahulu sebelum akhirnya diizinkan pulang da...
  • Topokki ALL YOU CAN EAT [Review] di DOOKKI Korean Food Buffet
    Topokki ALL YOU CAN EAT [Review] di DOOKKI -   Anyeong chinguu! Pada suatu waktu, aku diajakin temen kantor untuk mencoba resto...
  • Tahun 2023, Kelinci Air yang Sejuk
    Hiruk pikuk bunyi terompet dari kejauhan, kembang-kembang api yang menunggu memulai semburatnya di udara. Ini tentang malam perg...
  • Palung Mariana
    Aku gelap Aku pekat Aku dalam. Titik terdalam di bawah bumi Aku tidak terselami ada bangkai yang mengendap di dasarku, tentang s...
  • Rangkaian Penghalau Jerawat dari SCARLETT; Tetap Kinclong Dengan APD
    Penghalau Jerawat SCARLETT - Waktu berlari seperti jarak pendek, cepat namun tak tergesa. Tahun 2022, macan air...
  • Tiga puluh dua
    -4 Januari 2023, Jakarta, yang sedikit mendung- Rintik hujan jatuh turun memeluk bumi. Aroma laut teredam sementara, mungkin itu...
  • Excitednya Hari Pertama Puasa Bagiku Yang Tidak Menjalankan
    Hari Pertama Puasa - Finallyyyyyy sudah sampaii di bulan ini juga, bulan Ramadhan. Tidak terasa waktu benar-benar berjalan maju pada rotasin...

Pengikut

Advertisement

Copyright © 2016 Dewi Arianna Manullang. Created by OddThemes