Dewi Arianna Manullang
  • Home
  • BLOG
    • #Dear Journal
    • Kesehatan
    • Poem
    • Foodie
  • Sinema&Drama
  • Partnership
  • REVIEW
  • Contact Me
    • Twitter


-4 Januari 2023, Jakarta, yang sedikit mendung-
Rintik hujan jatuh turun memeluk bumi. Aroma laut teredam sementara, mungkin itu musim yang beberapa hari ini menemaniku dalam menggenapi kenyataan bahwa sudah tiga puluh dua tahun aku dipercayakan hidup di atas permukaan bumi.

Hari berjalan biasa-biasa saja. Menghadiri undangan interview dari salah satu tempat dan sesampai di kantor menenggak sebuah sloki dari atasan. Pizza Limo 1 meter dua kotak, disertai perbincangan saya dengan atasan siang itu.
"dok..dokter jangan pulang dulu ya.."sahutnya, dengan mata menerawang. 


Kali kedua aku merayakan ulang tahun di tempat yang sama, dengan orang-orang yang sama. Tidak ada yang berbeda, kecuali mungkin di ulang tahun kali ini aku sudah memiliki seseorang yang bisa menguras emosionalku. Seseorang yang tak kutahu akan sampai dimana lajunya denganku. Akan tetap berada di jalur yang sama atau akan berbeda jalur denganku di kemudian hari.


Berterimakasih kepada orang-orang yang dihadirkan. Orang-orang yang memberikan berkat, yang mungkin belum tentu bisa kubalas saat ini. Tapi akan kubalas nanti, suatu hari nanti, di kemudian hari. 

Tiga puluh dua bukan lagi bisa dikatakan usia muda. Tapi mungkin belum tua-tua banget juga wkwkwk. 

Saat ini sudah masuk pertengahan tahun. saya tidak menyangka tulisan ini tertunda begitu lama untuk dapat siap saya publikasikan di laman blog saya. Ada hal-hal yang setengah tahun belakangan mencuri perhatian. Kesibukan bekerja tentu menjadi salah satunya. Melamar pekerjaan kesana kemari. Dan saat ini saya akhirnya resmi terpanggil untuk melayani di salah satu Rumah Sakit Swasta di Rawamangun. 

Saat ini saya sudah cukup banyak berubah. Berubah hampir dalam hal apapun. Saya tidak berminat lagi nongkrong selepas kerja sampai larut malam, lebih memilih langsung pulang ke rumah berdiam di kamar menanti pagi. Saya tidak suka berkenalan dengan banyak orang ataupun sekedar berbasa basi jika berpapasan di jalan, ya, saya memilih menghindar, segera pergi dan buru-buru ke tempat tujuan saya atau sekedar mencari tempat persembunyian. Saya mencari sunyi. Ruangan sepi. Tanpa ada siapa-siapa. 

Padahal saya dahulu saya adalah seorang extrovert. Saya suka berdekatan dengan banyak orang. Mendapat energi dari aktivitas sosialisasi. Saya suka mengenal banyak orang, menjalin pertemanan walau hanya sebuah hubungan palsu, hanya sebuah say hello. Ya, dulu. Kini, saya tak merasa harus menyapa orang jika saya sedang malas. Saya lebih memilih melengos dan pura-pura tak melihat. Saya tidak peduli. Entah sejak kapan, perasaan saya seperti mati. Redup. Tidak lagi memancarkan sinar hangat yang ramah yang dulu banyak dikagumi orang-orang. 

27 Agustus 2024, Malam meninggi, Pukul lebih dari 12 Malam. 

Mungkin, saatnya kuakhiri tulisan yang sudah tertunda 8 bulan ini. Ini hanya sebagai jurnal untuk yang ingin lebih mengenal. Karena aku tau, yang benar ingin mengenal akan membuka halaman ini.
 
    











Aku gelap

Aku pekat

Aku dalam. Titik terdalam di bawah bumi

Aku tidak terselami


ada bangkai yang mengendap di dasarku, tentang senja, hujan dan cerita yang tlah usai. 

Puisi cinta yang tlah habis kubaca. Menjelma menjadi seseorang yang tlah hidup.

di bawah jurang. Jurang lebar yang menganga

ia hidup. Sudah enam tahun ia hidup disana, karena ia adalah aku. dan aku di dalam ia

Banyak orang yang mencoba menyelami aku. Banyak yang tenggelam tanpa sempat mencari pertolongan. Banyak juga yang langsung keluar begitu tau betapa hitam dan mengerikannya aku.

Aku tidak tau kenapa aku sekarang berbentuk palung. Padahal dulu aku adalah bebukitan yang indah. Orang-orang menyukainya. Mereka disitu berlalu lalang, singgah dan bercengkrama. Di atas karpet bunga-bunga warna warni dihidangkan kopi hangat. 

Pada akhir suatu tahun, dimensiku membeku. Aku jatuh ke jurang, atas murka dan amarah para dewa. Jurang itu lalu menyatu denganku, membentuk perairan dalam dan dingin. Jurang misterius di bawah lautan, itulah aku. Palung mariana. Konon suhuku bisa mencapai satu derajat celcius. Tidak ada cahaya, dingin, minim oksigen, itu aku. Maka tak pernah ada yang berhasil menyelamiku. Karena aku mengerikan dan penuh misteri. 

Tapi orang-orang sering salah kaprah. Sebenarnya, aku adalah kehangatan. Aku bisa menghadirkan hangat bagi siapa pun yang membuatku nyaman. 

Tapi walau bagaimanapun, entah kenapa sekarang kepribadianku memang berubah. Aku tak terlalu senang bergaul. Aku berinteraksi hanya secukupnya. Aku lebih senang menyendiri di tempat-tempat sepi. Bersembunyi dibalik kesendirianku. Di ruanganku. Menulis sajak-sajak. 

Disini aku abadi, menunggu yang berhasil menyelam. Menyelam ke lubang hitam, bukan untuk karam, apalagi membuatku lebam. Namun untuk hidup bersamaku, tanpa perlu bertanya dari mana masa lalu ku.

Aku disini bersemayam, menunggu orang yang akan kucari saat terbangun karena mimpi buruk di tengah malam. Yang akan mencintai tanpa tapi. Yang tak kan meninggalkan hanya tuk menjadi sebatas ingatan. 

Aku hanya perlu menunggunya, meyakini segalanya akan pulih lagi. 

Ilustrasi Gambar Permukaan Palung Mariana [Google]




Hiruk pikuk bunyi terompet dari kejauhan, kembang-kembang api yang menunggu memulai semburatnya di udara. Ini tentang malam pergantian tahun.

Cukup istimewa atau biasa menurutku (?). Ini kali kedua aku merayakan malam pergantian tahun di kantor tercinta. Lagu koplo disertai joget sempoyong, bakar ikan dengan sambal kecap. Itu adalah kegiatan yang kami acapkali kami lakukan setiap malam pergantian tahun namun anehnya tak pernah bosan tuk dilakukan. 


Flashback ke belakang sepanjang tahun 2023, tahunnya jatuh cinta dan patah hati. Kembali jatuh hati lagi, disaat aku berpikir aku tak kan mungkin pernah menyukai lawan jenis lagi. Karena sudah terlampau lama berada di jurang dalam menakutkan. 


Di tahun ini, aku juga merasakan penyertaan Tuhan yang luar biasa. Dimana aku bolak balik tinggalin Tuhan dan datang lagi, namun Ia tetap menungguku pulang dengan tangan terbuka. Aku juga mulai turun ke kegiatan pelayanan gereja. Meskipun role yang kuambil masih dalam kategori Mild [baca:ringan] tapi aku yakin Tuhan tidak melihat berat ringannya peran pelayanan gereja. Ia tulus melihat hati kita. Hati yang melayani dan menyembah; bukan hati yang angkuh.

Tahun ini, tahun yang cukup rumit di kantor. Sebagian besar potongan tahun disibukkan oleh persiapan akreditasi Klinik. Akreditasi Klinik merupakan pengakuan terhadap mutu pelayanan klinik setelah dilakukan penilaian bahwa klinik telah memenuhi standar akreditasi. Ada banyak sekali dokumen yang dikerjakan dan perombakan ruangan yang dilakukan untuk mencapai standar akreditasi klinik sesuai regulasi dari Kementerian Kesehatan. Tak jarang itu menyulut situasi panas dan pertengkaran demi pertengkaran diantara kami. Tapi dari akreditasi kami belajar tentang penyertaan Tuhan. Dari akreditasi kami belajar untuk menerima ketidaksempurnaan satu sama lain. Dari akreditasi kami belajar untuk merunduk dan membunuh ego diri, untuk bisa menggenggam erat satu sama lain. 

Bahan penilaian Akreditasi Klinik terdiri dari 3 bab yang jika ditotal bisa mencapai ratusan ratusan elemen penilaian. Hal itu tentunya bukan hal yang gampang. Percayalah aku bukan tipikal orang yang teliti dan rajin-rajin amat. Aku sangat bersyukur punya rekan-rekan yang lebih rajin dari aku (wkwkwkwkwk).


Tahun 2023, penuh dengan pengembangan diri. Menjadi versi diri yang lebih baik. Tentunya dengan anugerah Yang Empunya kuasa tak kasat mata. Aku sudah semakin terbiasa ngomong di depan publik. Banyak hal yang mengharuskanku untuk berani tampil di depan orang dan aku harus dengan terpaksa membunuh segala perasaan takutku. Aku, iya, aku. Tadinya hanya seorang wanita yang paling demam panggung. Sedari jaman kanak-kanak aku selalu ngumpet kalau sudah tiba giliranku harus maju ke depan kelas untuk melakukan suatu hal, entah itu disuruh guru membaca sesuatu atau memimpin doa kelas, pun aku selalu sangat ketakutan. 

Salah satu kegiatan yang terpadat adalah di pertengahan tahun, dalam rangka HUT BHAYANGKARA kami memiliki segudanggg kegiatan. Salah satunya bakti kesehatan di Rutan (Rumah Tahanan) masing-masing kantor. Karena mereka juga manusia, mereka terbuat dari cinta. Mereka berhak mendapatkan kesehatan yang terbaik, sebaik-baiknya umat manusia.

Pelatihan BLS (Basic Life Support), saya dipercayakan menjadi narasumbernya.

Pelatihan BLS (Basic Life Support), disasar untuk orang awam dalam hal ini anggota polri di kantorku. Dimana setiap orang perlu diberi pelatihan ini sebagai tatalaksana awal pada orang dengan henti jantung dan henti napas. Percayalah lima menit sebelum aku mulai presentasi sebagai narasumber, aku terbirit-birit ke kantin buat beli air minum sangking nervousnya.


Tapi selang beberapa saat setelah mulai ngomong, aku mulai enjoy dan menikmati setiap dari momen menjadi seorang speaker. Harus bisa nyantai, dengan harapan para penonton bisa menerima pelajaran yang kusampaikan dengan baik.


 
Pada malam yang semakin dingin, kau purnama yang mengindahkan. Kau buat hatiku getar, disaat aku bahkan tak tau kalau aku masih punya hati. Parasmu mengisyaratkan banyak hal, membuat jungkir balik walau sekarang hanya bisa kujadikan kenangan. 

Aku bekerja di wilayah Pelabuhan. Sudah tupoksi kami untuk memperhatikan kesehatan di wilayah tersebut. Salah satu dari agenda kali ini, memberikan sosialisasi kesehatan kepada para buruh mandiri yang bekerja di wilayah Pelabuhan. 

Pelaksanaan kegiatan Pap Smear di Kantor. Agak hectic pas mempersiapkan ini. Karena kegiatannya berdempet dengan kegiatan sosialisasi di koperasi buruh wilayah pelabuhanku. Ga sengaja nemu candid ini hihihihi thankyou yaaa arra uda fotoin pas lagi lumayan cun.

25 Desember 2023. Di ibadah Natal gereja kita ada tukeran kado acak, tanpa diketahui siapa pemberi kadonya. Lalu aku mendapat sebuah kado yang dibungkus kertas polos putih yang di dalamnya terselip sebuah surat ini. Terima kasih, siapapun kamu.

Traktiran dalam rangka kenaikan pangkat Kurnia. Kalau tidak salah ini sekitar bulan Juli 2023, di Hanamasa Kelapa Gading. Happyyy banget makan sepuasnyaa. Terimakasihh Kurnia :)

Lalu, tepat hari kedua Akreditasi, yang artinya hari terakhir Akreditasi, puncak titik penghabisan kami di Kantor selama hampir satu tahun. Kau datang. Pohon rindang yang teduh. Sebuah rumah yang hangat. Persinggahan yang paling kurindukan. Tatkala malam hari semakin dingin, kau selimut yang membuatku nyaman. 


Lalu jika kamu bertanya kepadaku apa makna tahun 2023 buat aku. Aku akan menjawab bahwa tahun 2023 ini mungkin aku banyak mengalami lonjakan yang tak kualami selama kurun beberapa tahun belakangan. Jatuh cinta dan patah, Sukacita sampai gelapmata. Tidak menampik banyak debar jantung yang hadir di tahun ini, mulai dari suasana panas amarah urusan kantor sampai panasnya adegan kasmaran. Karena cinta berpancaran, sedang singgah dari sekian lama pelayaran. Sejuk, sesejuk tahunnya shio kelinci air.. sehangat para seniman di atelir, memahat pasir dari desir,.. sedamai anak yang duduk di atas kincir, setinggi apapun kincirnya mereka tak kuatir..


Terimakasih 2023. Atas semua kenangan, cinta dan air mata. Untuk pelajaran, proses maupun lukanya.

Awan hitam berarak manis, ketika waktu hampir menunjukkan tepat tengah malam. Sesosok tinggi semampai yang tak begitu disadari samar-samar melintas melewati diri. Di tengah semaraknya hilir mudik konser tengah kota, di bawah terang rembulan aku masih susah menerka bentuk parasnya.

Sumber: Pinterest

Memohon kepada semesta. Jangan lagi ada yang seperti ini. Datang hanya untuk mampir,lalu pergi begitu saja berpelisir. Muncul hanya untuk hilang, karena lajumu hanya niat berpetualang.

Tapi dari jauh hati yang paling dalam, sangat bersyukur bisa kembali menjatuhkan perasaan. atas tiap debaran kencang di tiap bincang. atas kekonyolan yang tak sengaja dilihatnya namun berbalas dengan tawa. Dan atas tatapan mata, yang membuatku hanyut.

Dia bercakap dengan temannya, entah dia menyadari kehadiranku makanya dia sengaja datang mendekat. Atau dia benar-benar hanya ingin mengobrol dengan temannya? Hanya semesta yang maha tau.

Kini sekian lama berselang, sosok itu tak pernah terlihat lagi. Hilang menjadi genangan. Karena dimensi masing-masing yang mungkin jadi bentangan. Entah sudah dimana beradanya sekarang. 

Jatuh cinta.. tak pernah bisa memilih. Apapun status kita, dimanapun strata kita, siapapun orang tua kita, bagaimanapun keadaan pernikahan kita, yang aku ketahui, cinta tak pernah bisa memilih dimana ia tiba-tiba akan menjatuhkan perasaan. Tapi, kita bisa memilih keputusan apa yang kita lakukan. Keputusan yang rasional dan tepat. Keputusan yang manusiawi sebagai sebaik-baiknya manusia. 

Jatuh cinta diam-diam harus mampu bertahan dalam-dalam. Jatuh cinta diam-diam mampu walau hanya curi-curi pandang, detak jantung sudah mabuk kepayang. Jatuh cinta dalam diam, selalu sanggup berteman dengan rindu yang menggumpal, yang panjangnya sudah berjejal-jejal.

Kenapa hubungan kita belum bergerak maju. Mungkin karena memang sudah begini seharusnya. Bahwa kita tidak digariskan pada laju yang sama. Bahwa kita, hanya bisa saling mengagumi dari kejauhan tanpa pernah mengutarakan rasa. Agar tidak perlu ada kata perpisahan. Walau patah bisa tetap terjadi walau tanpa perpisahan.



Hari ketiga, bulan ketiga di tahun dua ribu dua puluh tiga. Delapan bulan telah berselang semenjak saya terakhir kali melakukan proses Smoothing Keratin di salah satu salon. Entah kenapa angin kencang di pelabuhan membuat rambut ini makin gampang terbang dan kering mengembang. Apalagiii aku bangsa yang pakai poni hehehehe. Makin riwet deh kalau poninya udah ke atas semua.

KERATHIN THERAPY AT MOIR SALON

Moir Salon menjadi pilihanku untuk melaksanakan Kerathin Therapy. Alasanku saat itu ialah yaaa sesederhana instagram. Instagram beserta review para pelanggan mereka cukup untuk membuat kaki ini ingin menapak kesana. 

Saat pertama kali masuk ke MOIR Salon tebet, saya disambut dengan hangat dan diminta menunjukkan bukti appointment yang telah saya lakukan sebelumnya. Btw jika kamu hendak melakukan treatment disini maka kamu wajib membuat booking appointment terlebih dahulu dengan membayar uang DP sebesar Rp 100.000,- ya! 

Dari kantor saya bergegas meluncur ke Moir Salon agar tiba tepat waktu. Saya tau persis antrean silih berganti datang untuk treatment di salon ini. Pastinya aku ga ingin dong direplace sama customer lain hanya karena mereka diluan datang. 


KERATIN THERAPY atau Smoothing keratin?

KERATHIN THERAPY AT MOIR SALON
[BEFORE] Rambut bekas smoothing keratin yang sudah mulai melempem wkwkwk. Akibat sering terpapar sinar matahari di pelabuhan tercinta. 

Awalnya jujur aku tidak terlalu tahu menahu tentang ini; perbedaan smoothing keratin dengan terapi keratin. Tapi nilai plus yang terdapat pada MOIR Salon ini iyalah mereka terbiasa lebih dahulu memberikan edukasi secara konkrit kepada para pelanggannya. Free konsultasi bisa kamu lakukan jika kamu kebingungan mengenai pilihan yang sebaiknya kamu ambil. Oh ya mereka juga menyediakan free minuman teh dan kopi loh buat para pelanggannya.

Dalam hal ini stylishnya akan melihat rambut kita dan mulai menganalisa. Untuk rambut aku yang sudah tergolong broken dan terlalu halus. Mereka tidak menyarankan smoothing keratin. Karena hal itu dapat membuat rambutku semakin rapuh dan rontok parah. 

Lalu mereka menawarkan untuk melakukan smoothing keratin pada beberapa helai rambutku untuk mengetest apakah obat smoothingnya berefek baik pada rambutku. Ternyata setelah dicoba eeeeh rambutku malah patah-patah dan keriting mengkisut. Parah deh pokoknya. Mereka bilang karena sebelumnya rambutku yang sudah habis smoothing sebelumnya memiliki efek samping yang kurang baik jika harus dismoothing lagi,

Jadilahh akhirnya aku mantap memilih untuk di Terapi Keratin saja di MOIR SALON.


KERATHIN THERAPY, THE PROCESS AND THE RESULT..

Sama seperti smoothing, ada beberapa tahapan panjang yang akan dilakukan dalam pengerjaan terapi keratin ini. Dan kuakui saat mulai pengaplikasian obat keratinnya agak ada sensasi gatall banget di kulit kepala hiksss. Tapi setelah itu kepala kita akan ditaruh dibawah suatu alat yang mungkin terlihat seperti pemanas ya, yang fungsinya untuk semakin memasukkan obat keratin ke dalam batang-batang rambut tadi sehingga batang rambut akan semakin berat dan jatuh sehat menjuntai. 

Selang bebarapa menit kemudian sensasi gatal tadi sudah tidak berasa dan disusul oleh catok mencatok. Bedanyaaa dengan smoothing, setelah dipanasin di bawah alat kita tidak disuruh untuk bilas rambut. Namun rambut kita akan langsung dicatok dan kamu akan melihat rambutmu mengeluarkan uap-uap sembari dicatok. Aku sih manut aja dah :)


KERATHIN THERAPY AT MOIR SALON
Ini gambar saat proses terapi keratin telah selesai dan sudah dikeramas namun belum di catok finishing.
Hasilnya, sangat sesuai yang kubayangkan. Aku sempat berpikir bahwa terapi smoothing tidak akan bisa membuatku lurus seperti smoothing keratin,namun ternyata pikiranku itu terbukti salah.


KERATHIN THERAPY AT MOIR SALON
Done!! 

Rambutku sekarang lurus namun tidak terlalu kaku. Yang lebih membuatku happy adalah aku kembali bisa mengcurly ujung-ujung rambutku jadi seperti jaman kuliahan dulu. Hal yang aneh aku rasa ialah saat smoothing keratin dulu aku tidak bisa mengcurly dan mencatok variasi rambutku. Hanya bisa lurus begitu saja. Bahkan tukang salon luar itu sendiri yang bilang kalau smoothing keratin maka rambut tidak bisa dicatok variasi lagi.

Sekarang aku sangat bersyukur atas Keratin Therapy di MOIR SALON ini. Harga yang harus kukeluarkan untuk melakukan treatment ini ialah kisaran 900.000 Rupiah. Aku juga melakukan trimming dan gunting poni maka dikenakan extra cash lagi 25.000 rupiah. So..totally Rp.925.000,- yang sangaaatt super duper worth to pay. Aku tidak takut lagi jika tampil tidak rapi karena aku tau mau dalam kondisi apapun rambutku tidak akan mengembang serabutan lagi. Rambutnya juga berasa lurus alami karena sehatnya, bukan karena dipaksa lurusnya.

Buat kamu yang mau coba Keratin Therapy bisa banget datang ke MOIR Salon tebet. Ada beberapa cabang yang tersedia namun aku memilih di Tebet agar dekat dengan tempat tinggal.




Beberapa menit sudah lewat, sejak saya telah menamatkan episode terakhir dari salah satu serial barat yang saya simak sejak tahun kemarin, yang bulan lalu baru saja merilis season terbarunya, SEX LIFE 2. Serial Drama barat bergenre erotis yang digarap oleh sutradara Jessika Borsiczky ini sukses mendobrak rating jagat netflix dengan ending yang sangat memuaskan para fans yang sudah lama menantinya.

Di tulisan kali ini saya bukan berniat mau mereview film dari serial ini sih. Saya hanya tak menampik bahwa banyaknya hal yang bisa dipetik dari drama ini. Bagaimana mantan bisa memilih menyikapi segalanya dengan dewasa dalam hal ini seperti yang dilakukan Billie dan Cooper pada akhirnya. 

Semua yang saling cinta ingin hidup bersama, namun beberapa cinta itu juga terlahir dengan garis hidup yang berbeda. Bagaimana kita bisa menyikapinya dengan dewasa, jika tiba saatnya Tuhan berkata lajur kita untuk berada di jalur yang sama sudah berakhir. Bagaimana jika kita sudah tiba pada penghujung persimpangan, lalu dari antara kita ternyata dihadapkan dengan pilihan harus melepas. 

Hidup, penuh dengan jutaan pesona mistikal. Kita, yang dulunya mencari malam jika hilang arah, berjanji bertemu saat jeda lalu berakhir sampai saling memejam mata. Kita tadinya, ialah sebuah kemungkinan yang kini menjadi sepasang orang asing. 

Saya sejujurnya pun tidak berteman dengan mantan-mantan saya. Sampai saya sudah bermigrasi ke beberapa kota perantauan dan sudah meniti karir, pun, semesta tampaknya masih merasa ada beberapa pasang di dunia ini yang memang tidak ditakdirkan untuk berteman sebagai mantan.

Masa pacaran saya bukanlah seindah pengalaman naik kuda putih laksana dongeng-dongeng masa lalu. Tapi di usia yang ke tiga puluh satu tahun ini tak dipungkiri bahwa saya menyadari ada banyak hal yang memang bisa hilang di sepanjang perjalanan. Pun, kita bisa memeluk hal yang lalu, sehingga mampu memberikan ruang untuk hal baru. 

Masa lalu tak selamanya harus selalu dianggap gelap dan tertutup rapat, akan tetap ada setitik celah terbuka yang kadang tak kita sadari adanya pada sosok-sosok masa lalu. Mereka membantu menerangi beberapa hal pada kita jika memang sudah waktunya untuk bersinar. Maka sejujurnya saya juga tidak keberatan berteman dengan mantan. 

Karena untuk setiap pertemuan yang tercipta, Tuhan sedang menggariskan makna. Karena untuk setiap momen kami bersama, aku berani berkata aku tak pernah menyesalinya. Karena untuk setiap keputusan yang sengaja walau tak sengaja terjadi, aku tak pernah mengingkarinya.

Masa lalu, tak selalu harus dianggap benda usang yang harus disimpan di dalam gudang. Cukup mengakui bahwa pada tiap orang yang pernah singgah, Tuhan pernah menitipkan bahagia. Mereka ada untuk membentuk pribadi kita yang sekarang. Mereka pernah ada menjadi doa-doa yang mengudara. Mereka ada untuk saling mengukir kisah, walau di dalamnya juga terdapat goresan sajak-sajak luka. 

Kasus Cooper yang awalnya susah menerima akhir dari hubungannya dengan Billie dan memutuskan untuk gonta-ganti pasangan ranjang mengakhiri keputusan kekanakannya setelah ia terlibat dalam kecelakaan besar yang hampir merengut nyawanya. Pelarian yang ia lakukan seperti apapun tidak akan pernah bisa mencoba mengisi kekosongan di dalam hidupnya. 

Saya dalam hal ini mengakui akan ada masa dimana kedua insan yang memutuskan mengakhiri hubungan harus memiliki waktu. Mungkin mereka tidak akan dapat langsung berkomunikasi dengan baik dan profesional. Mereka masih bergulat dengan perasaan masing-masing. Tapi jika waktu yang dibutuhkan telah usai, sepertinya tidak masalah kalau hubungan mereka dilakoni sebagai teman biasa.

Saya tak tahu kapan hubungan selanjutnya akan kembali mampir ke kehidupan saya. Saya hanya bisa berharap hubungan tersebut ialah tempat pemberhentian saya selamanya. Tapi, jika saya memang harus berhadapan dengan skenario lain, saya harap saya bisa berteman dengannya,.. walau sebagai mantan.



Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

ABOUT AUTHOR

Ada fajar yang terus mencari senja, ia menjelajah ruang-ruang asing tanpa garis batas. Ada rahasia dibalik tirai yang tertutup rapat, pada musim layang-layang ia terlipat rapi. Ada Aku, yang tersimpan rapi dalam bingkai bernama Blog. Agar kaki ini mampu kemanapun, untuk selalu bersamamu.
Hi, I'm Dewi Arianna Manullang. Just an ordinary woman who loves coffee, poem, writing, blogging, and journaling very much. I currently live in Jakarta. In this blog I talk about many things. Nothing specific will be posted here. I will post anythings that interest me. Things that suit my mood, letting them flow in written form. For any business inquiries or collaboration, etc you may contact ariannadewi@gmail.com ❤

Follow us

POPULAR POSTS

  • [REVIEW] Lucky Sundae Strawberry by MIXUE - Es Krim Lokal yang Must Try Banget!
    Jakartaa uda mulai musim panas nih. Saatnya mata ini mulai melihat-lihat mana yang bisa mendinginkan tubuh. Bikin adem, seger di mu...
  • RUJAK BUAH NONIK [FOOD REVEW], Cemilan Pilihan di Masa Pandemi
    Rujak Buah Nonik Review - Pandemi yang belum lekang, memang paling pas jika menu cemilan kita pun turut disesuaikan. Dari yang tadinya junk...
  • 33 Years Old Me: New Age and New Resolution
    Januari. Tulisan ini didedikasikan untuk Januari. Bulan spesial. Bulan nya Saya. Mungkin tak cukup spesial bagi semua orang. Tapi hal itu be...
  • Es Krim MIXUE Boba Sundae dan Oreo Sundae, [REVIEW] Edisi Duo Manis
    Es Krim Mixue Review - Haii sobat blogger. Selamat malamm. Suasana hati aku lagi ringan banget nih pas nulis ini. Kenapa lagi dong kalo...
  • 5 Rekomendasi LOZENGES Penangkal Radang Tenggorokan yang Hadir di Sekitar Kamu
    Kamu adalah orang yang langganan radang tenggorokan? Punya sinusitis atau rhinitis maka kelanjutannya menjadi sering radang tenggorokan? Kal...

Categories

  • #dearjournal 12
  • #Kesehatan 7
  • #poem 10
  • BPNRamadhanChallenge2022 4
  • covid-19 5
  • donor darah 1
  • Foodie 8
  • Lifestyle 4
  • Partnership 5
  • Review 12
  • sajak 4
  • Sinema&Drama 3
  • syair 3
  • Vaksinasi booster 1
  • Viu 2
  • wisma atlet 2

Advertisement

Blogger Perempuan
BloggerHub Indonesia
Diberdayakan oleh Blogger.

Tiap kali kamu rindu, bertamulah ke dalam Blog ini. Disini ia bersembunyi, si perangkai sajak.

Dewi Arianna Manullang
DKI Jakarta, Indonesia
Lihat profil lengkapku

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Cari Blog Ini

Arsip Blog

  • Maret 2025 (1)
  • Januari 2025 (2)
  • Agustus 2024 (1)
  • Juni 2024 (1)
  • Januari 2024 (1)
  • Mei 2023 (1)
  • Maret 2023 (2)
  • Januari 2023 (2)
  • November 2022 (3)
  • September 2022 (2)
  • Agustus 2022 (1)
  • Juli 2022 (1)
  • Juni 2022 (1)
  • Mei 2022 (1)
  • April 2022 (5)
  • Maret 2022 (8)
  • Februari 2022 (7)
  • Januari 2022 (1)
  • Beranda

FOLLOW US @ INSTAGRAM

About Me

Total Tayangan Halaman

Popular Posts

  • [REVIEW] Lucky Sundae Strawberry by MIXUE - Es Krim Lokal yang Must Try Banget!
    Jakartaa uda mulai musim panas nih. Saatnya mata ini mulai melihat-lihat mana yang bisa mendinginkan tubuh. Bikin adem, seger di mu...
  • RUJAK BUAH NONIK [FOOD REVEW], Cemilan Pilihan di Masa Pandemi
    Rujak Buah Nonik Review - Pandemi yang belum lekang, memang paling pas jika menu cemilan kita pun turut disesuaikan. Dari yang tadinya junk...
  • Es Krim MIXUE Boba Sundae dan Oreo Sundae, [REVIEW] Edisi Duo Manis
    Es Krim Mixue Review - Haii sobat blogger. Selamat malamm. Suasana hati aku lagi ringan banget nih pas nulis ini. Kenapa lagi dong kalo...
  • SCARLETT BODYCARE, Bekal Pilihan Selama Menjadi Garda Terdepan - JOURNAL
    Halo sobat blogger! Akhirnyaaa seperti yang kalian tahu saya sudah menempuh istirahat dua minggu dahulu sebelum akhirnya diizinkan pulang da...
  • Tahun 2023, Kelinci Air yang Sejuk
    Hiruk pikuk bunyi terompet dari kejauhan, kembang-kembang api yang menunggu memulai semburatnya di udara. Ini tentang malam perg...
  • Topokki ALL YOU CAN EAT [Review] di DOOKKI Korean Food Buffet
    Topokki ALL YOU CAN EAT [Review] di DOOKKI -   Anyeong chinguu! Pada suatu waktu, aku diajakin temen kantor untuk mencoba resto...
  • Palung Mariana
    Aku gelap Aku pekat Aku dalam. Titik terdalam di bawah bumi Aku tidak terselami ada bangkai yang mengendap di dasarku, tentang s...
  • Rangkaian Penghalau Jerawat dari SCARLETT; Tetap Kinclong Dengan APD
    Penghalau Jerawat SCARLETT - Waktu berlari seperti jarak pendek, cepat namun tak tergesa. Tahun 2022, macan air...
  • Tiga puluh dua
    -4 Januari 2023, Jakarta, yang sedikit mendung- Rintik hujan jatuh turun memeluk bumi. Aroma laut teredam sementara, mungkin itu...
  • Excitednya Hari Pertama Puasa Bagiku Yang Tidak Menjalankan
    Hari Pertama Puasa - Finallyyyyyy sudah sampaii di bulan ini juga, bulan Ramadhan. Tidak terasa waktu benar-benar berjalan maju pada rotasin...

Pengikut

Advertisement

Copyright © 2016 Dewi Arianna Manullang. Created by OddThemes