Beku

Tiga - Agustus - Dua Ribu Dua Puluh Dua

Hari ketiga pendidikan latsar, hari-hari awal adaptasi yang mengurut dada.

Dalam suar bising, jiwa tenggelam ingin terasing. pergi jauh sampai tak bisa untuk ditemukan, seperti surya yang tak pernah bisa menemukan rembulan.

Dimensi waktu kerap membeku, lebur...denting berputar terlalu lambat. 

Para penyair harus memilih bertahan. Penyair dengan tinta cinta, para dalang dengan wayang-wayang.

Demi bagasi mimpi yang masih berada entah dimana, teruna belum datang dengan kereta kencana.

***

Sangkakala berbunyi, waktunya turun dari kastil.  Turun mengendap, menjejak diantara serdadu yang berbaris padu.

Hari ini awan malam berarak manis seolah berusaha menghibur hati. Kota kembang semakin dingin dibawah malam yang semakin tinggi.

Tetap bertahan, 

karena sebuah ingatan bisa menjadikannya seorang pujangga

Tags:

Share:

0 comments

Halo silahkan tinggalkan komentarnya ya kak❤ Pastikan kakak menggunakan akun Gmail jika ingin meninggalkan komentar ya kak ❤