Selama ini aku itu memiliki wajah yang bertipikal kulit normal. Cenderung jaranggg banget jerawatan, #narsisdikit. Nah namun selama aku terkena Covid-19 yang baru-baru ini, jerawatku kok pada bermunculan yha di wisma atlet. Aku juga jadi bingung banget. 

Padahal kualitas air dan unit kamarku di Wisma Atlet tergolong bersih. Wisma atlet kan terawat banget. Kran shower di kamar mandinya aja ada tersedia air panas dan air dingin. Apa karena faktor pikiran atau memang saya yang tidak cocok dengan cuaca di lingkungan itu, si bandel jerawat malah dateng.

Jadi saat ini saya sudah kembali bertugas sebagai tenaga kesehatan di salah satu tempat di Jakarta. Jakarta raya, dengan sejuta pesonanya. Kota termaju di seantero Indonesia Raya, dengan penduduknya yang super duper aktif. Kota tersibuk se Indonesia Raya, masih jam 6 pagi saja pun, asap knalpot dari ribuan kendaraan sudah melepas landas disini.

Setelah terpapar iklim jakarta yang tidak bersahabat dengan kulit wajah, ditambah lagi sehari-hari saya diwajibkan memakai APD (Alat Pelindung Diri) selama bekerja belasan jam, mungkin tak mengherankan jika jerawat pada masanya memang harus datang. 

Masalahnyaaaa jerawat menyebalkan ini pada bertengger di bagian dahi saya dimana salah satu item APD yang saya kenakan setiap hari ialah headcap. Itu lohh penutup kepala medis yang digunakan untuk melindungi kepala kami. Jadi bener-bener makin terekspose gitu jerawat saya di dahi hiksss. 

Tuh kann banyak bruntusanku yang jadi makin terekspose gara-gara headcap ini huhuhuhu

WHY SCARLETT

Siapa sih yang tidak kenal Scarlett. Brand kecantikan ini didirikan oleh Felicya Angelista dan memfokuskan diri pada produk perawatan tubuh mulai ujung rambut sampai ujung kaki. Mulai dari Hair Care, Body Care, Face Care, sampai maskernya pun juga diluncurkan oleh Scarlett. 

Tak hanya itu, saya baca-baca juga di website resminya bahwa Scarlett sudah teregistrasi oleh BPOM, teruji bebas Merkuri & Hydroquinon, dan yang tak kalah penting buat aku, Scarlett tidak memproduksi barangnya dengan menggunakan hewan (Not tested on Animal). STOP ANIMAL CRUELTY!

Jujur aku itu orangnya suka dengan hal-hal baru, tapi untuk muka pasti aku tidak akan berani ya kalau hati nurani ini tidak yakin. Awalnya sih karena tertarik dan penasaran oleh iklan Scarlett yang sering wira-wiri di media sosial aku, lalu diri ini pun berlabuh mencoba Scarlett yang seri acne untuk memulihkan jerawat-jerawat bandel ini dan mengembalikan kulit wajahku seperti semula.

Berawal penasaran, jadi ketagihan.

FACE CARE SCARLETT - Acne Series

Finally datanggg. Kamu bisa pesan di penjual yang verified yaa, bakalan dianter hingga kemanapun kamu berada. Aku sih taruh alamat di klinik aku saja hahahaha maklum aku lebih sering ada disini dibanding di rumah sendiri :'))

1. Brightening Facial Wash
2. Essence Toner Acne
3. Serum-Acne
4. Acne Cream - Day Cream
5. Acne Cream - Night Cream
   
   

Tak lupa aku langsung mengecek keaslian barang yang kuterima di verify.scarlettwhitening.com dan menginput seri kode unik yang terdapat di bawah barcode yang ada di sebelah stiker berhologram pada kotak product-nya. Semua produk Scarlett yang asli wajib memiliki stiker berhologram seperti ini yaaa.

Gini nih stiker hologram dan ada barcode kan sebelahan ama dia. Trus kamu lihat seri kode di bawah barcode ini, persis yang ditunjuk anak panah ini ya. Buat mengecek keaslian barang kamu.

 

Oh iya, Face Care SCARLETT aman digunakan mulai usia 13 tahun ke atas dan juga aman untuk Ibu hamil dan Ibu menyusui, tapi dianjurkan untuk memakai SCARLETT setelah melewati trimester kedua yaa. Dan aku juga lebih menyarankan sih segala-gala yang berhubungan saat hamil itu haruslah dikonsultasikan dulu dengan dokter kandungannya masing-masing. Jangan sampai kamu kelupaan ya, bahwa kesehatan ibu dan kandungan selalu nomor satu.

Baik, kita bahas satu-satu menurut yang saya rasakan sendiri ya. Saya akan bahas sesuai dengan step-step dari langkah dasar perawatan wajah. 

1. Mencuci Muka

2. Memakai Toner

Setelah mencuci wajah, langkah selanjutnya ialah mengaplikasikan Acne Essence Toner ke wajah. Pastikan tangan dalam keadaan bersih, usapkan kapas bersih yang telah diteteskan tonernya secara perlahan ke seluruh wajah. Tepuk-tepuk ringan pada wajah untuk memastikan toner semakin meresap.

Texture and Style [Honest Review]

• Saya sukaa dengan kemasan botol tonernya. Terkesan classy dan mewah macem toner-toner dari luar negeri. Dengan model pemakaian seperti spray, bisa membuat penggunaannya lebih praktis dan gampang.

• Jujur pas awal pemakaian toner ini, kulit saya terasa perih dan agak panas. Saya bingung kenapa. Apa tidak cocok apa gimana. Tapi karena udah terlanjur beli, yauwes deh tetep keesokan harinya saya coba lagi. 

Eeeh taunya sudah berkurang perihnya menjadi hanya di sekitar mulut saya saja yang perih. Lalu keesokannya lagi coba lagi.. sudah tidak perih lagi. Saya kurang tahu menahu sih ya tapi saya baca di blog lain juga ada kejadian serupa saat memakai toner acne ini.

• Di bawah botol acne terdapat boba-boba kecil sebagai ekstrak ginko yang senantiasa membikin tonernya jadi makin powerful dan makin cute juga yaa kalo menurut aku.

• Aku suka sama wangi tonernya, wanginya kayak campuran buah-buahan gitu. Enak wanginya. tidak nyengat bau yang pekat gitu walaupun dia Toner Acne

Hasilnya, kulit wajah aku semakin lembut dan terhidrasi.  Kemerahan yang diakibatkan oleh beruntusan-beruntusanku juga semakin pudar. Aku merasa aja sih dia tidak yang ngebikin kulit kering gitu walau toner acne. Walau pas pemakaian awal kuakui dia rada perih gitu tapi maybe karena reaksi kandungannya ke kulit aku kali ya. Tapi setelah pemakaian yang ketiga sudah tidak perih lagi kok di wajahku.

Tapi kamu jangan lupa pantau terus ya, kalau masih saja perih dan bahkan malah makin panas, segera hentikan penggunaannya dan konsultasikan ke dokter kamu.

3. Mengaplikasikan Serum

Teteskan 2-3 tetes Acne Serum SCARLETT kemudian usap dan pijat secara perlahan ke seluruh regio wajah dengan lembut. Pijatan diperlukann agar serumnya benar meresap ke bagian bawah kulit wajah. 

Texture and Style [Honest Review]

• Untuk Serumnya dia tidak hanya dilindungi oleh kotak luarnya saja. Jadi dia ada pengunci lagi di dalamnya yang terbuat dari plastik. Membuat serumnya tidak gampang terguncang jika sedang dalam pengiriman. Ini akan melindungi botol serumnya dari hal-hal yang tidak diinginkan.

• Tekstur serumnya menurut aku baik sekali ya, teksturnya ringan dan cukup cair sehingga cepat meresap ke kulit dengan cepat. 

Saya teteskan dua tetes saja langsung jatuh mengalir sekaligus menyerap ya cairan serumnya. Betapa ringan dan cairnya.

• Saya cukup sering waswas memakai serum dari luaran selama ini apalagi serum yang buat acne tidak sebanyak serum for whitening skin kan. Dari yang biasanya saya pakai tipis-tipis saja ini saya berani pakai tanpa takut soalnya ada keterangan untuk kulit Acne nya. 

Hasilnya..jujur. saya merasa kadar minyak di wajah saya lebih terkontrol. Terutama di bagian dahi yang terekspose karena tidak memakai masker plus harus memakai headcap. Saya juga ngerasa kotoran di pori-pori kulit saya lebih terangkat dan gampang dibersihkan saat cuci muka berikutnya.

4. Menggunakan Face Cream 

Yang perlu kita ketahui, kamu tidak bisa hanya menggunakan serum jika ingin mendapatkan hasil yang terbaik. Kita memerlukan krim wajah untuk membuat kulit wajah menjadi semakin indah dan bercahaya.

Jadi untuk face creamnya sendiri pada SCARLETT seri Acne terdapat dua jenis. Yang untuk dipakai pagi hari (Day Cream) dan untuk dipakai malam hari (Night Cream). 

Setelah selesai tahap pengaplikasian serum, pada wajah yang bersih dan kering saya mulai mengusap face creamnya. Memijatnya lembut sampai merata ke seluruh wajah.

Texture and Style [Honest Review]

• Pada packagingnya, dia juga seperti serum ya di dalam kotaknya ada penguncinya gitu yang terbuat dari plastik. Membuat produknya lebih aman sepanjang perjalanan menuju kediaman kita. 

• Teksturnya menurut aku overal baik ya, cuma pada day creamnya agak sedikit lebih kental aja sih untuk sejenis krim wajah. Tapi dia no white cast ya jadi tetap oke aja saat pengaplikasiannya. Apalagii aku sudah tahu ini memang diformulasikan buat Acne skin. Lebih lega aja.

• Bentuknya kecil mungil dan ringan, gampang dimasukin ke dalam tas pas mau bertempur jaga malam. Hehehehehe. Tidak makan tempat dan tidak berat.

Hasilnya..jujur dia membantu menenangkan jerawat di kulit aku. Dia benar-benar merawat kulit wajah aku banget secara menyeluruh. Aku suka memakai krim yang memang diformulasikan khusus untuk Acne seperti ini jika aku memang sedang jerawatan. Jadi biar aman dan tidak malah menimbulkan radang jerawat yang lebih parah. 

**

Saya pribadi suka sekali dengan rangkaian Face Care SCARLETT khususnya Acne Series. Walaupun kulit saya jarang banget jerawatan, tapi tetap saja produk kulit berjerawat wajib aku miliki sebagai kaum hawa. Antisipasi kalau jerawat lagi dateng, perlu banget deh aku siap siaga dengan para bodyguard seperti Face Care SCARLETT Acne Series ini. Biar selalu kece dengan tampilan wajah yang tetep bersih, sebagai tenaga medis yang memakai APD untuk melayani masyarakat. 

Kulit setiap manusia, terdesain berbeda satu sama lain. Yang cocok di aku juga belum tentu cocok di kalian. Kita harus pakai dulu, coba dulu, baru deh ketahuan cocok apa enggak. Tapi untuk mencoba-cobanya pun pleaseee at least jangan dicobain merek abal-abal yang tidak kredibel. Apalagi belum terdaftar di BPOM. Harus aware ya dengan yang begituan.

Doain yaa semoga muka ku tetap kinclong biar tetap pede pakai APD nya selama bertugas. Tentunya kulit wajah yang sehat juga diperlukan, kali aja pasien yang melihat jadi langsung ikut sehat #lah #ganyambung #apaansih wkwkwk. 

Akhir kata, saya mengucapkan terima kasih banyak kepada para pembaca yang menyaksikan artikel review perangkat tempur melawan jerawatku ini dari awal sampai akhir. Sampai jumpa di lain artikel yaaa. Anyeonggg!

Bakso Sapi Kanzler - About

Ada Bakso Sapi Kanzler! Aku baru tahu kalau kanzler mengeluarkan product bakso loh. Ada dua jenis yang baru dilaunchingkan, yaitu varian rasa original dan rasa keju. Tentu saja tanpa ragu aku langsung mengambil yang Bakso Original nya. 

Bukannya aku tak suka keju, namun aku pernah coba Sosis Kanzler yang rasa keju dan taste nya tidak begitu pas di lidah aku. Enggak cocok pokoknya rasa asin nya. Tapi yang sosis rasa originalnya enakkk guys ❤️❤️ Jadi sekarang aku mau review bakso sapi kanzler rasa original dulu yah. Jangan lupa simak terus artikel ini sampai habis.

Sediaan Bakso Sapi Kanzler

Untuk setiap kemasannya, Bakso Sapi Kanzler berisi only empat buah bakso saja di dalam satu bungkusnya. Baksonya juga tidak ada dibungkus oleh plastik pembungkus/selofan lagi. Dia memang langsung baksonya doang yang di dalem kemasannya itu. Praktis banget kan kalau lagi di minimarket ketemu Bakso Kanzler. Tinggal dibeli dan dilahap bareng mie instant seduh. Hihihihihi kayak di korea aja.

Mengenai harga bakso sapi nya, tergolong tidak mahal ya. Harga sekitar Rp. 8.000,- s/d Rp. 10.000.- saja di jual per tiap bungkusnya. Cukup murah bukan? Jika kamu sedang ngidam makanan berbentuk bola bundar ini namun sedang tidak ada kocek puluhan ribu untuk makan bakso di tempat bagus (baca: restoran/cafe) di kota sekaliber Jakarta, maka Bakso Sapi Kanzler ini bisa jadi pilihan kamu.

Bakso Sapi Kanzler - Review Rasa

Nah jadi aku memutuskan buat menghidangkan Bakso Sapi Kanzler perdanaku ini dengan... Indomiee! Hahahaha. Indomie kuah hangat di kala Jakarta lagi dingin begini memang tak pernah menjadi pilihan yang salah. 

Sebisa mungkin mem-plating biar agak kece pas difoto. Apa daya inilah hasil karyaku yang paling oke wkwkwkwk. Indomie kuah + Telur + Bakso Sapi Kanzler + Sawi + Rawit ijo. Freshh from the sauce pan, langsungg difoto duluuu. Ini sama sekali belum saya makan loh ya. Pas dimakan udah ngembang aja mie nya wakakakakak

Aku cukup mencemplungkannya ke air yang sudah hampir mendidih di atas sauce pan ku. Sebenarnya bakso ini dijual dalam keadaan sudah matang dan siap makan ya. Tapi mumpung aku memang lagi diharuskan memasak untuk menyajikan Indomie kuah kan jadinya no problem ya kalau mau sekalian ngerebus bakso. Sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui. Tinggal cemplungin baksonya aja ke rebusan mie nya. Biar bakso juga lebih hangat dan lunak aja kan dari kemarin dia sudah di freezer terus. 

Tekstur bakso nya ketika saya potong dengan menggunakan pisau. Ini juga belum dimakan sama sekali ya agar kelihatan teksturnya dengan baik.

Rasanyaa.. tiap gigitannya berasa ekstrak sapi yaa cukup enak buat dipadu dengan mie ku ini. Cocok kok di lidah, aku saja sudah repurchase ❤️ Tapi menurutku lebih mendominasi perasat sapinya dibanding rasa daging sapi sih. Aku tergolong penggemar bakso banget ehehehe. Bakso kanzler ini tetep tidak se-menagihkan bakso ala resto/cafe. Ya iyalah tidak perlu heran wong bakso cafe minimal banget keluar kocek 30 rebu semangkok yang isinya cuma 3 biji bakso. Pasti enakan bakso cafe karena menonjol dong rasa daging sapi aslinya. 

Jadi balik lagi ke pepatah ada harga ada barang ya. Tapi untuk ukuran harga segini murahnya, rasa Bakso Sapi Kanzler ini sudah bisa diacung jempol. Untuk tekstur dia 'sedang' ya malah menurut aku rada sedikit keras sih. Entah karena ada hubungannya dengan titelnya sebagai bakso siap makan jadi memang harus begini kerasnya apa ya. Baksonya halus, karena memang bukan bakso urat.

Menurut aku sih rasanya standard enaknya, tapi jujurly Bakso sapi kanzler ini lebih enak dibandingkan dengan bakso-bakso yang dijualan di sekitaran kita dengan harga yang sama. Streetfood kaki lima misalnya. Jauuuh lebih enak bakso kanzler ini meski harganya sama-sama harga kaki lima juga. Dan pastinya dari segi kebersihan juga terjamin bukan.

Recomended to Repurchase? I Say YES!

Kenapa Harus Beli Bakso Sapi Kanzler

Berikut alasan mengapa Bakso Sapi Kanzler layak kamu coba:

1. Harga yang Affordable

Bayangin aja, harga 9.000-an kamu udah bisa dapatka bakso sapi yang higienis dan branded. Kanzler gitu loh. 

2. Efektif

Yang dimaksud disini ialah efisiensi dari penggunaan dan penyimpanannya. Kalau bagi saya cukup beli satu bungkus kanzler sudah cukup untuk per kali makan. Tanpa perlu disimpan di lemari es. Buat penuh lemari es aja hihihihi. Kalau mau makan ya tinggal beli lagi. Apalagi di apartemen aku ada dijual, tinggal turun ke bawah lantai rumah aja. Kecuali memang kamu berniat simpan persediaan bakso dalam jangka waktu lama, kamu cocoknya beli yang bungkusan besar merek lainnya. 

Tidak semua orang memiliki kulkas bukan. Bagaimana dengan anak kosan. Mungkin kalau kamu tidak memiliki kulkas, kamu akan sangat menyukai keefektifan dan efisiensi dari sediaan bakso kanzler ini.

3. Fleksibel

Kamu bisa menghidangkannya dalam bentuk apapun. Bisa masuk ke sebagian besar makanan. Apalagi ke makanan yang berkuah. Entah kamu mau bikin di cocol pakai saus, bumbu kacang, bareng indomie/pop mie, sup, bakso bakar, atau dimakan langsung begitu saja semua serba bisa. 

4. Rasa

Seperti yang sudah aku jabarkan di atas tadi. Untuk segi rasa, dia tidak kalah dari bakso-bakso yang lain ya. Bisa banget buat mengobati kerinduan kamu untuk memakan bakso sapi yang lezat ❤️❤️

5. Hadir di Sekitar Kamu

Kamu tahu ga sih selain website resmi dan market place, Bakso Sapi Kanzler juga hadir di waralaba sekitar kamu. Tak lain tak bukan, ada di Indomaret dan Alfamart guyss aaaaaa! Excited banget ga sihh.  Jadi walau aku belinya di Family Mart apartemenku, kamu jangan khawatir ya karena dia juga hadir di waralaba lainnya. 

*

Demikannn review saya mengenai Bakso Sapi Kanzler ini. Semoga bermanfaat bagi kamu yang mungkin sedang penasaran dengan produk bakso yang dikeluarkan Brand Kanzler. Selamat mencoba yaa! 

 

Halo sobat blogger! Akhirnyaaa seperti yang kalian tahu saya sudah menempuh istirahat dua minggu dahulu sebelum akhirnya diizinkan pulang dari Wisma Atlet. Benar-benar pemulihan yang ekstra yaaa setelah belasan hari karantinaa Hahahaha. 

Benar-benar lepas dari pasien; tidak menyentuh spuit suntik, ampul, stetoskop, tangkai kapas swab antigen, dan teman-temannya sama sekali, hihihihi. Saya memutuskan untuk masuk kerja itu cuma beberapa kali seminggu saja dulu. Saya juga ada komorbid bawaan, inginnya sih tidak terlalu ngegas banget dulu ya kerjanya. Kayak kemarin itu ya saya bener-bener nonstop tancap gas. Sehari bisa ngeswab ratusan orang dengan memakai baju hazmat yang panas, keringatnya sering tertinggal begitu saja di kulit tubuh saya. 

Terus kan, terkadang saya itu sangking lelahnya, pulang ke rumah hanya cukup dengan cuci tangan saja saya bisa langsung menjatuhkan diri di tempat tidur. Sudah tak ada tenaga lagi buat mandi. Mana Jakarta parah lagi macet sepanjang perjalanan, tentu makin menguras energi. Please jangan ditiru ya. Semua manusia pernah khilaf, itu yang menjadikan kita manusia. #alesan aja kamu Dew! :p

[Dokumentasi Pribadi]

Jadi mengingat kulit saya sudah terlalu panjang mengikuti petualangan saya menjaga garda terdepan, saya memutuskan untuk mulai aware dengan kulit saya sendiri. 

*

Pertama-tama saya mau menegaskan, kalau saya itu orangnya bukan yang terlalu memberi atensi lebih terhadap kulit tubuh saya. Bagi saya yang penting kulit bersih saja lewat mandi rutin biasa. No luluran, no lotion-lotion. Paling cuma sunblock.

Tapi waktu empat belas hari di karantina, saya menjadi banyak merenung. Sepertinya banyak yang perlu saya revisi dari diri saya sendiri. Dimulai dari yang paling inti saja dulu, yap.. tubuh sendiri. Satu tubuh, yang akan kita bawa hingga mati. Maka haruslah selalu dijaga sepenuh hati.

Honestly, saya sudah lama melirik satu brand yang sering hilir mudik di alam sosial media saya. Kemasannya yang eye catching, dan warna-warni variannya yang menggoda mata. Apalagi kalau bukan SCARLETT. Brand skincare yang lagi naik daun ini, dicetuskan oleh Felicya Angelista.

About SCARLETT

Scarlett terdiri dari berbagai jenis produk. Mulai dari Bodycare, Facecare, Haircare sampai maskernya juga ada. Semua produknya Scarlett juga sudah teregistrasi oleh BPOM dan sudah teruji bahwa ia bebas Merkuri dan Hydroquinone. 

Saya memutuskan untuk mulai merevisi diri saya dengan menggunakan rangkaian BODYCARE dari SCARLETT. Saya langsung beli serangkaian saja, satu paket Body Care nya. Karena saya tahu itu akan membuat hasil kulit tubuh saya menjadi maksimal.

[Dokumentasi Pribadi]

Aku bakalan review BodyCare Coffee edition. Aku suka sekali kopi. Sebagai penikmat kopi sejak jaman dokter koas, pengen juga dong bodycarenya kopi juga. Kebetulan selama ini aku sama sekali belum pernah mencoba yang namanya perawatan dari bahan baku kopi-kopian. Tentu harus dicoba dong agar tahu bagaimana cocok-tidaknya.

Baik, kita mulai reviewnya yuk!

PACKAGING SCARLETT BODYCARE

[Dokumentasi Pribadi]

Ini nih contoh stiker berhologram serta barcode yang dibawahnya memuat seri kode.

<Tahap 1> BODY SCRUB SCARLETT

Tekstur and Style [Honest Review]

• Seperti yang tampak pada gambar, buliran scrub pada bodyscrub nya halus-halus sehingga tidak sakit saat di apply ke kulit tubuh saya. 

• Wanginya benar-benar aroma kopi ya jadi mungkin untuk yang tidak begitu demen lulur kopi bisa jadi tidak begitu cocok dengan bodyscrub coffee ini. 

• Menurut saya bodyscrubnya ini benar-benar kental ya. Kadar konsentrasi dari komponennya cukup tinggi. Sehingga kekurangannya itu saya harus memakai berkali-kali agar bisa diaplikasikan untuk bagian besar tubuh. Tapi mengingat penggunaan bodyscrub cuma 1-2 x seminggu yhaaa it's oke laa. 

Hasilnya.... jujur. Lembut dan lembab banget di kulit saya. Kayak kain sutera gitu ada kali ya halusnya. Setelah 3 menit, saya membilas memakai air sembari menyapu bersih scrubnya, eeeh kulit berasa licin dan super halus.

Saya rekomendasikan banget ini untuk kesehatan kulit kamu dan nambah-nambahin koleksi bodyscrub kamu; apalagi kalau kamu ialah seorang pecinta lulur. Saya rencana beli bodyscrub Scarlett yang aroma lain. Agar koleksi bodyscrub saya semakin bertambah bhahahahaha. 

Rasanya puass yaah setelah pemakaian. Terbuang semuaa kotoran-kotoran bekas keringat ini akibat memakai APD berlama-lama.

<Tahap 2> SHOWER SCRUB 

Brightening Shower Scrub ini sebagai sabun mandinya kita. Namun tentunya kandungannya lebih premium dibanding sabun mandi biasa yang kita pakai sehari-hari. Dengan 5 Variant Brightening Shower Scrub Scarlett (Cucumber, Mango, Pomegranet, dan Coffee), saya dengan mantap memilih varian Coffee. Bukan apa-apa, saya memang tergiur aja dengan penampilan kemasannya yang pink-peach dan juga benefit dari kandungan coffee nya yang akan memaksimalkan saat membersihkan tubuh.

Tekstur and Style [Honest Review]

• Saat saya pakai, ada buliran-buliran scrubnya ini nih yang akan turut membersihkan tubuh biar makin kinclong. Bentuk bulirnya kayak glitter gitu hihihihi jadi kayak ada sparkling-sparklingnya ❤❤ 

• Lalu, jujur ya. Wanginya tetap tertinggal banget di kulit aku pasca mandi. Kaget aku tuu. Pernah saya pakai shower scrubnya doang tanpa body lotion. Tetep aja wanginya nempel terus padahal sudah beberapa jam pasca mandi nih ceritanya. 

• Dan lagi, aku sukaaa Shower Scrub Scarlett botolnya lentur!! ❤ Pas ditekan buat ngeluarin isinya, dia mau ngikut gitu. Jadi gampang keluar isinya. Ada salah satu brand luar negeri yang bodywashnya pernah saya coba juga, botol dia keras banget. Pas ditekan, isinya cuma keluar dikit sangking keras dan kakunya botolnya. Padahal wanginya enak-enak aja sih. Tapi tetep saja saya jadi males pakainya lagi karena saya ga bisa enjoy selama mandinya. Masa harus keluar energi buat ngeluarin sabun.

• Tapi kalau buat aku pribadi busanya kurang banyak sih ya. Apa kulit saya yang beda sendiri kali ya hihihihi. Kalau review di orang lain busanya itu bisa langsung dihasilkan, tapi kalau di saya cenderung harus lebih banyak lagi nuang sabun shower scrubnya ini agar bisa diaplikasikan ke seluruh tubuh. Tapi volume sebotolnya cukup banyak sih, ada 300 ml dengan harga yang affordable. Re-purchase? OF COURSE dong!

Hasilnya..jujur ya, kulit saya semakin halus. Apalagi sebelumnya sudah diaplikasikan Bodyscrub. Dan Shower Scrub ini bisa kita gunakan setiap kali kita mandi ya. Saya suka yang jolly ini. Kalau sudah habis saya akan re-purchase lagi. Soalnya lembab banget pasca pemakaiannya. 

Wanginya juga bisa tetap tinggal di badan aku. Cocok banget buat aktivitasku sehari-hari yang bekerja dibalik baju APD  yang cukup tebal. Kulit jadi tetap segar selama bekerja dan mood juga jadi bagus dan bikin makin semangat melayani pasien-pasienku.

<Tahap 3> BODY LOTION

Kita sampai akhirnya, pada tahap terakhir dari rangkaian Bodycare Scarlett. Yang terakhir ialah Body Lotion. Jujur saya bener-bener bukan orang yang suka memakai lotion. Palingan sunblock saja hihihihi. 

Tapi kita sendiri tahu ya Scarlett terkenal dengan wewangiannya yang ada pada body lotionnya. Lagi-lagi fakta ini bikin aku penasaran ingin nyoba.

Jadi, ada 5 Variant Fragrance Brightening Bodylotion Scarlett : Romansa, Fantasia, Charming, Freshy, dan Jolly.

Botol lotionnya Scarlett berbentuk pump, dan ada fasilitas Lock and Unlock nya. Membuat aku tertarik untuk memilikinya karena gampang dibawa-bawa pergi kerja. Tinggal dimasukin ke tas dan tak kan tumpah.

Saya kali ini memilih variant Jolly, karenaaaa ada campuran kopinyaaa jadi biar sekalian aja pesananku itu jadii triple combo Bodycare Coffee Edition hihihihi. Variant Jolly ini juga digadang-gadang terinspirasi dari parfum fenomenal YSL Black Opium loh. Mewah banget ga sihh padahal harga satuan only Rp. 75.000,-!

Tekstur and Style [Honest Review]

• Body lotion SCARLETT varian jolly ini menurut aku teksturnya mudah meresap banget dan ga ada whitecast or residu sisa lotionnya yang numpuk di kulit gitu. Teksturnya tidak terlalu kental. Beneran tidak lengket di kulit, dan ia cepat meresap. Enak diaplikasikan ke kulit karena menghasilkan kelembaban yang pas buat kulit aku ❤

• Bentuknya yang model pump serta handy, ringan dalam satu genggaman tangan. Membuat aku sering membawa-bawa lotion ini menemaniku bekerja. Bekerja berpindah tempat dari tempat ber-AC lalu kemudian tak jarang pindah lokasi ke lapangan terbuka di cuaca panas untuk kegiatan vaksinasi, membuat aku bener-bener memerlukan khasiat dan bantuan dari body lotion ini

• Fyi, aku selalu cuma memerlukan satu kali pump untuk mulai dari lengan atas sampai telapak tangan. Jujur body lotionnya ini hemat pakai jadinya. Kayaknya bakal lama habis nih body lotion walau aku bawa-bawa kerja. Karena ya gitu, pakai dikit doang udah bisa diaplikasikan ke bagian besar tubuh.

So yha, aku bakal beli lagi body lotionnya. Kalau bisa dalam waktu dekat ini saya mau pesan yang variant lain. Entah kenapa saya tetiba ingin koleksi-koleksi bodycare. Jujur baru kali ini saya pakai bodycare itu rutin. 

Finale

[Dokumentasi Pribadi]

Terakhir saya bodyscrub-an aja pas lagi mau persiapan test kesehatan masuk CPNS Polri tahun yang lalu. Kan kami diperiksa tuh semua bagan tubuh kami tentang kesehatan tubuhnya, dan kesehatan kulitnya. Akhirnyaa daripada gugur telak pas ujian kesehatan, maka diriku pun membuang segenap kemalasan dan bergegas beli lulur biasa dari minimarket terdekat. Setelah ujian mengerikan itu selesai, ya udah ga saya pakai lagi tuh bodyscrub. Sangking malesnya gw ber-bodycare-ria wkwkwkwk.

Tapi untuk yang SCARLETT ini, saya sudah dua minggu benar-benar menggunakannya dengan rutin. Mungkin karena aromanya dan khasiatnya, ditambah dengan kemasannya yang cuakep-cuakep menggemaskan. Lebih lagi, saya sedang akan bersiap masuk menapaki kehidupan baru saya sebagai dokter CPNS. Hal itu juga menjadi faktor mengapa saya harus semakin memperhatikan kesehatan kulit saya; tak harus putih, namun terpenting, bersih.  

*

Akhir kata, saya menyukai rangkaian bodycare yang baru dua minggu ini saya hadirkan di rumah saya. Kadang saya mikir kok lama banget baru memulai ber-bodycare-an. Tapi yang saya tahu di dunia ini tidak ada kata terlambat, selama masih ada hela nafas yang menghidupkan kita hingga detik ini. 

Jadi, teruntuk kamu yang membaca ini, jangan lupa memperhatikan kesehatan kulit tubuh kamu ya. Karena itu juga amanah dari Yang Mencipta, yang harus dijaga, sepenuh hati.

*

DISCLAIMER

Tubuh manusia terdesain beda satu sama lain, begitu juga dengan kulit tubuh. Apa yang cocok di saya belum tentu cocok di kalian. Ini murni karena review dari pemakaian saya sendiri sebagai Blogger tanpa intervensi pihak siapapun. Hentikan penggunaan jika kulit perih sekali, kemerahan, berbentol,, gatal, dan gejala alergi lainnya. 

Jakartaa uda mulai musim panas nih. Saatnya mata ini mulai melihat-lihat mana yang bisa mendinginkan tubuh. Bikin adem, seger di mulut, meleleh sampe lumer. Apalagiiii kalau bukan Es Krim.

Logo dari ice cream shop ini ialah karakter boneka salju.

LUCKY SUNDAE STRAWBERRY

Rasa Es Krim MIXUE varian LUCKY SUNDAE STRAWBERRY

Tampilan brown sugar jelly. Dia dipotong dadu tipis-tipis gitu tapi kuantitasnya menurutku cukup banyak ya dan tetep berasa banget manis gula arennya di mulut.

FINALE

Rujak Buah Nonik Review - Pandemi yang belum lekang, memang paling pas jika menu cemilan kita pun turut disesuaikan. Dari yang tadinya junkfood melulu, mungkin ada baiknya jika kita sejenak mengupgrade mindset kita untuk mulai memilah-milih makanan yang bisa bekerja sama dengan kita untuk bertahan di masa-masa pandemi ini. 

Seperti yang kalian tahu. Saya baru saja pulih dari Covid-19 dan melewatkan masa karantina saya selama empat belas hari. Situasi itu cukup banyak mengubah diri saya. 

*Flashback sedikit, **

Saya tergolong anak manusia yang suka makanan instant. Mungkin karena jam kerja saya yang memungkinkan saya harus memiliki fleksibilitas dan mobilitas tinggi.  

Sehari-hari saya tidak sarapan di rumah seperti pada umumnya orang-orang. Saya beli sarapan-makan siang-makan malam apa saja saat itu yang ready dijual di depan klinik saya. Gorengan, kopi seduh, bubur ayam, siomay, mie ayam, dan berbagai street food lainnya. Saya juga kurang memperhatikan mau itu terjamin kebersihannya atau tidak. Saya anggap jika orang pada beli disitu berarti itu bisa dimakan. 

Dokumentasi Pribadi. Rujak Buah Nonik.

Buah? Sayur? Teman saya sejak jaman bahola pasti tahu. Seorang 'saya' paling males kalo disuruh melahap sejenis begituan. Hahahaha. Pasien di edukasi biar makan sayur buah tapi saya nya malah angot-angotan makannya. 

(Dokumentasi Pribadi)

Mengenai asupan nutrisi, semua berjalan datar-datar saja di kehidupan saya. Mungkin karena kesibukan yang meningkat drastis selama tiga tahun terakhir karena pandemi. Saya sudah tidak terlalu mengecek daftar jualan UMKM yang tersedia di seantero Jakarta Raya. Bagi saya kalau mau cari makanan atau cemilan yaa yang berjejer di depan mata saja, gorengan, batagor, bakso malang, sempol, cilok. Yang penting k-e-n-y-a-n-g.

**

Akhirnya semesta menjatuhkan pilihan, saya disuruh angkat kaki dari segala hingar-bingar dunia pekerjaan karena terinfeksi Covid-19. Saya benci sekali harus karantina. Saya kebetulan hobi bekerja, orangnya workaholic. Tapi, ternyata lewat masa isolasi itu saya jadi bisa merefleksikan diri dari apa-apa yang semestinya saya perbaiki. Mulai concern dengan makanan sehat misalnya. Pada suatu sore, teman sekamar saya di Wisma Atlet sedang randomly memesan Go-Food, suatu makanan untuk kami lahap bareng-bareng. Namanya Rujak Buah Nonik.

Baca juga: 

[Penting !] 8 Daftar Barang yang Harus Dibawa Selama Karantina di Wisma Atlet

Pertanyaan Serba-Serbi Kehidupan Karantina di Wisma Atlet Kemayoran [Tersering!]

RUJAK BUAH NONIK 

Sumber Gambar: Instagram Official Rujak Buah Nonik

Ternyata benar, semua ada hikmahnya. Berawal dari mencoba rujak pesanan teman sekamar karantina bareng, saya menjadi tahu bahwa yang rasanya oke banget bisa terdapat di dalam buah jika sudah dibalut bermandikan bumbu uleg. Bumbunya itu, juaraaa banget. Perpaduan gula merah, rawit dan asam jawa bisa menghasilkan rasa yang seperti ini gurihnya. Saya kaget. Bikin ketagihan untuk terus melahap bebuahan ini sampai habis. Dan dia hitungannya makanan yang instant juga. Siap saji namun menyehatkan. Tinggal order by phone, cap cip cup, pesanan bisa langsung diantar ke depan mata.

About

Daftar Menu beserta Price List Rujak Buah Nonik

Packaging

Hadir ke rumah saya dengan bungkus plastik merah yang tebal disesuaikan dengan jumlah pesanan, ditambah tali penyegel bungkus plastik yang akan semakin melindungi perjalanan hingga tiba di kediaman dengan kondisi baik.

Sumber Gambar: Instagram Rujak Buah Nonik

Bumbu ulegnya.. banyak bangett satu plastik. Hahahaha. (Dokumentasi Pribadi)

(Dokumentasi Pribadi)

(Dokumentasi Pribadi)

Taste

Bhahahaha ini saya bawa ke klinik untuk jadi cemilan sepanjang saya bekerja. Jadi makan siang pun ngenyangin banget. Bersyukur bisa kenal Rujak Buah Nonik. Jadi ga perlu males-malesan lagi kalau mau makan buah. Abis enak bangetttttt sih bumbu ulegnya. Ini saya simpan dan biarkan bermalam di kulkas, rasa buahnya tetap segar.

Atas: Ubi Merah. Bawah: Bengkuang. Potongannya tebal polll. (Dokumentasi Pribadi)

Finale 

Bumbu uleg Rujak Buah Noni yang top markotop. Bikin jadi ga bosen lagi makan buah-buahan. Ini bisa dipesan terpisah yaa. Di jual satuan dalam toples. (Dokumentasi Pribadi)